Membuka Potensi Wisata Jalur Pendakian Baru Gunung Pandan Bojonegoro via Banyu Kuning

Gunung pandan
JALUR BARU : Para pendaki saat berhenti sejenak di wisata Banyu Kuning, Desa Krondonan, Kecamatan Gondang.(ist/andes untuk arifin)

SuaraBanyuurip.com — Arifin Jauhari

Bojonegoro — Gunung Pandan, gunung tertinggi yang berada di ujung selatan Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, akhir-akhir ini menjadi primadona bagi para pendaki. Puncak gunung ini menyuguhkan pemandangan alam yang menyejukkan mata dan sangat cocok bagi pendaki pemula.

Puncak gunung tersebut berada pada ketinggian 897 meter di atas permukaan laut (MDPL). Namun tak hanya puncak gunung ini saja yang menawarkan eksotisme sebagai wisata alam.

Jalur pendakian menuju puncak Gunung Pandan pun memiliki potensi wisata yang sama. Ada dua jalur pendakian ke puncak Gunung Pandan, yaitu melalui Desa Klino, Kecamatan Sekar dan Desa Krondonan, Kecamatan Gondang.

Selama ini banyak pendaki yang memilih melalui jalur Desa Klino dikarenakan jalur pendakian alternatif dari Desa Krondonan belum banyak diketahui.

Padahal jalur Desa Krondonan memiliki banyak potensi, diantaranya track yang lebih menantang, pemandangan alam yang bagus, pohon-pohon dan vegetasi yang beraneka ragam, yang tak kalah menariknya adalah terdapat wisata Banyu Kuning di kaki Gunung Pandan jika melalui jalur ini.

Guna memaksimalkan potensi tersebut, dua organisasi masyarakat sipil, yaitu Alas Institute bersama Lingkar Pandan Foundation, bersama Kecamatan Gondang, Pemerintah Desa (Pemdes) Krondonan, dan beberapa komunitas pegiat lingkungan melaksanakan jelajah sambil tanam pohon dan berinisiatif membuka jalur pendakian via Banyu Kuning.

“Agar potensi alam dapat dimanfaatkan dengan baik tanpa merusak ekosistem yang ada,” ujar Achmad Danial Abidin dari Alas Institute.

Didin, begitu karib disapa, mengatakan, bahwa sebetulnya jalur pendakian baru ke Gunung Pandan via Banyu Kuning pernah diinisiasi sebelumnya oleh relawan dari Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) melalui ekspedisi Gunung Pandan.

“Saat ini kami bersama komunitas Lingkar Pandan dan institusi lainnya memiliki semangat yang sama terkait pemanfaatan potensi yang ada dengan tujuan menggali potensi wisata baru di Bojonegoro dan peningkatan perekonomian bagi warga setempat,” kata Didin kepada Suarabanyuurip.com, Jumat (9/5/2025).

Gunung pandan
Dua kelompok pendaki dari Alas Institute dan Lingkar Pandan Foundation di puncak Gunung Pandan.(ist/andes untuk arifin)

Jika diseriusi, lanjut Didin, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain penyediaan akses, fasilitas dan sarana prasarana penunjang, tata kelola, pengurusan izin pengelolaan ke Perhutani.

“Serta yang paling penting adalah komitmen untuk tetap menjaga kelestarian alam,” tegas pria yang juga penyuka olahraga bulutangkis ini.

Sedangkan peserta pendakian dari Lingkar Pandan Fundation, Agus Ryan mengharapkan, dengan dibukanya jalur pendakian via Banyu Kuning, terdapat kolaborasi semua pihak, apalagi Gunung Pandan berbatasan dengan Kabupaten Nganjuk dan Madiun.

Ia menyebut, masyarakat setempat sangat terbuka dan antusias jika potensi yang ada dapat dikelola dengan baik untuk menghadirkan manfaat yang lebih besar. Terlebih, jalur pendakian baru Gunung Pandan itu dapat terintegrasi dengan wisata Banyu Kuning di Desa Krondonan.

“Kami selaku komunitas lokal di Kecamatan Gondang bersama stakeholder akan mengupayakan agar pemanfaatan potensi alam ini beserta pengelolaannya dapat berjalan sebagaimana ketentuan yang ada,” tandas Agus.(fin)

»Follow Suarabanyuurip.com di
» Saluran WhatsApp Channel SuaraBanyuurip.com


Pos terkait