SuaraBanyuurip.com — Arifin Jauhari
Bojonegoro – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, melalui Dinas Kesehatan, melaksanakan penyerahan makanan tambahan bagi balita dan ibu hamil serta penderita TBC.
Wakil Bupati (Wabup) Bojonegoro, Nurul Azizah dan Ketua Tim Penggerak PKK (TP PKK) Kabupaten Bojonegoro Cantika Wahono hadir langsung dalam acara dan menjadi tanda keseriusan pemkab terhadap masalah kesehatan dan gizi masyarakat.
Sebab kegiatan ini bagi pemkab merupakan penegasan atas komitmen kuat eksekutif dalam mewujudkan visi misi “Membangun Sumber Daya Manusia (SDM) yang Berkualitas Unggul, Berbudaya, dan Berakhlak.”
Penanganan stunting, masalah gizi, serta pemberantasan penyakit TBC telah menjadi prioritas utama, maka dengan penyerahan makanan tambahan ini diharapkan dapat mempercepat penurunan angka-angka tersebut di Bojonegoro.
Penyerahan makanan tambahan ini diawali di Pendapa Kecamatan Purwosari pada hari ini, dan akan dilanjutkan di dua titik berikutnya, yaitu Kepohbaru dan Kapas.
Ada tujuan ganda dalam penyerahan makanan tambahan ini. Yakni sebagai langkah konkret dalam pemenuhan dan perbaikan gizi esensial bagi kelompok rentan seperti balita, ibu hamil, dan penderita TBC.
Selain dari itu, kegiatan ini juga menjadi sarana vital untuk mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) sebagai fondasi gizi yang optimal dan berkelanjutan.
Untuk tahun 2025, Dinkes Bojonegoro telah menetapkan target yang komprehensif, yaitu pemberian makanan tambahan kepada 621 kasus masalah gizi, 1.372 balita stunting di 28 kecamatan dan 35 puskesmas, 587 ibu hamil dengan kategori kurang energi kronis (KEK), dan 31 anak dengan gizi buruk.
Cantika wahono, dalam sambutannya, menggarisbawahi, bahwa pemberian makanan tambahan, terutama yang kaya protein hewani, adalah upaya nyata untuk mencukupi gizi harian. Namun, istri Bupati Bojonegoro ini mengingatkan bahwa status gizi seseorang sangat dipengaruhi oleh kebersihan diri dan lingkungan.
“Kita harus terus menerapkan PHBS, seperti mencuci tangan dengan sabun, mengonsumsi air bersih, dan makanan bergizi,” tuturnya dalam keterangan tertulis diterima Suarabanyuurip.com, Kamis (5/6/2025).
Dalam kesempatan ini, Cantika Wahono turut memberikan apresiasi atas keberhasilan Posyandu Desa Sukowati yang berhasil masuk dalam 5 besar di tingkat Jawa Timur dan akan mewakili provinsi di tingkat nasional.
Dua keberhasilan ini diharapkan dapat menjadi inspirasi dan contoh praktik baik bagi posyandu lain di Bojonegoro dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dasar.
Dinas Kesehatan dan TP PKK Bojonegoro dikatakan terus berkomitmen untuk memantau efektivitas penyerahan makanan tambahan ini dan memastikan keberlanjutannya, demi terwujudnya masyarakat Bojonegoro yang sehat, makmur, dan membanggakan.
“Inisiatif ini sangat penting untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui perbaikan gizi dan penanggulangan penyakit,” kata Cantika.
Sementara Wabup Nurul Azizah menambahkan, pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam mengatasi tantangan kesehatan dan gizi. Ia menegaskan bahwa penyerahan makanan tambahan ini adalah investasi jangka panjang untuk masa depan Bojonegoro.
“Karena dengan gizi yang baik, kita menciptakan generasi yang lebih sehat dan produktif,” ujar Wabup ramah ini.
Sebagai bentuk perhatian langsung, Wabup Nurul Azizah dan Ketua TP PKK Cantika Wahono juga melakukan kunjungan ke rumah dua penderita TBC di wilayah Purwosari, sebuah komitmen untuk memastikan makanan tambahan sampai ke sasaran yang tepat dan memberikan dukungan moral secara pribadi.(fin/adv)
