SuaraBanyuurip.com — Arifin Jauhari
Semarang — Perwakilan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara (Jabanusa) bersama Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Hulu Migas Jabanusa, menggelar lokakarya media di Kota Semarang, Jawa Tengah, selama dua hari, Selasa – Rabu (7-8/10/2025).
Agenda dihelat di Gumaya Tower Hotel, ini dihadiri oleh SKK Migas, Perwakilan SKK Migas Jabanusa, KKKS Jabanusa, dua narasumber profesional, dan Lembaga Pers Dr Soetomo. Serta diikuti oleh peserta terbaik UKW, dan puluhan Pemimpin Media Jawa Timur dan Jawa Tengah.
Lokakarya mengusung tema ”Optimalisasi Peran Media Dalam Mendorong Capaian Target Hulu Migas Nasional” berjalan apik dan hidup. Beragam usulan, argumen, hingga pemecahan persoalan, berjalan hangat tanpa urat leher yang menegang.
Direktur Eksekutif LPDS, Kristanto Hartadi, menyatakan apresiasi atas penyelenggaraan UKW yang disponsori oleh SKK Migas. Selain itu, Kristanto, menyampaikan pula sejumlah saran dan kritik kepada wartawan peserta UKW, agar selalu belajar dan menyiapkan peningkatan diri terus menerus.
“Banyak sekali kawan-kawan wartawan ini kurang melakukan riset. Sebaliknya banyak yang cenderung seperti menyusun transkrip saat menulis berita, padahal berita bukanlah sekadar tanskrip narasumber,” ujarnya.
Kepala Perwakilan SKK Migas Jabanusa, Anggono Mahendrawan mengatakan, bahwa seiring dengan perkembangan zaman, perlu mengoptimalkan berbagai platform media, baik cetak, elektronik, digital, dan sosial, untuk menjangkau publik yang lebih luas merupakan keharusan.
SKK migas Jabanusa dan KKKS berusaha memperkuat kemitraan berkelanjutan melalui berbagai kegiatan. Seperti advertorial media, lokakarya media, uji kompetensi wartawan (UKW), dan dukungan sponsorship.
Selain dampak berganda atau multiplier effect hulu migas untuk bangsa dan negara Indonesia, serta terutama bagi masyarakat terdampak, kata Anggono, industri hulu migas melalui SKK Migas Jabanusa dan KKKS selalu berusaha menjalin komunikasi dengan insan media.
”Media menjadi corong edukasi publik tentang peran strategis hulu migas bagi ketahanan energi nasional,” tegas Anggono.
Lokakarya terbagi dalam dua sesi. Sesi I dibawakan oleh Komisi Pengaduan dan Penegakan Dewan Pers, Muhammad Jazuli. Materi yang diusung tentang “Pedoman Dewan Pers dalam menggunakan AI di media serta mediasi antara media dan publik”, dipandu oleh Widodo Djatmiko.
Pemaparan materi sesi II yakni ihwal “Pengembangan Bisnis Model dan Landscape Media di Era Baru”, dibawakan oleh narasumber pakar, Media and Communication Expert, Riza Permadi, dimoderatori oleh Ukay Sukaya Al Malik.
Salah satu pemimpin media peserta lokakarya asal Bojonegoro, M. Nurcholis, mengaku senang mendapat materi yang sangat perlu di zaman disrupsi media digital. Pelaksanaan acara bahkan dinilai lebih bagus ketimbang sebelumnya. Karena berlangsung sedikit memanas namun berlangsung menarik.
“Saat sesi tanya jawab para media yang hadir cukup kritis melontarkan pertanyaan-pertanyaan kepada narasumber,” ungkap Manajer dari media Jawa Pos Radar Bojonegoro ini.(fin)
