SuaraBanyuurip.com – Perpustakaan Universitas Bojonegoro (Unigoro) terus mendorong penguatan kolaborasi literasi di sekolah-sekolah di Kabupaten Bojonegoro dan Tuban, Jawa Timur. Melalui kolaborasi ini diharapkan dapat meningkatkan budaya literasi di kalangan pelajar.
Sebagai bentuk kolaborasi itu, Perpustakaan Unigoro menggelar penandatanganan MoU dengan sembilan SMA/SMK/MA, Dharma Wanita Persatuan (DWP) Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur, dan Pemerintah Desa Kauman Bojonegoro, Selasa (2/12/2025).
Penandatanganan MoU yang disaksikan oleh Plt. Sekretaris Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Jatim, Jatim, M. Arif Widodo. Tujuannya untuk mendorong sekaligus menguatkan kolaborasi literasi.
Pustakawan Perpustakaan Unigoro, Novi Nur Aryanti, merinci lembaga-lembaga sekolah yang bermitra. SMKN 1 Bojonegoro, SMKN 2 Bojonegoro, SMKN 3 Bojonegoro, SMKN 4 Bojonegoro, SMAN 3 Bojonegoro, MAN 1 Bojonegoro, MAN 2 Bojonegoro, MAN 3 Bojonegoro, serta SMAN 1 Soko.
“Kerja sama dengan sekolah-sekolah tersebut dalam bentuk akses bersama koleksi-koleksi e-library Unigoro, pengembangan literasi, dan pembinaan akreditasi sekolah,” terangnya.
Sedangkan kerja sama dengan DWP BPS Jatim dan Pemdes Kauman ditujukan untuk pemanfaatan Digilib Perpustakaan Unigoro.
Wakil Rektor III Unigoro, Noor Djohar, menuturkan, literasi tidak bisa dipisahkan dari dunia pendidikan. Bahkan menjadi pondasi riset dan teknologi. Unigoro senantiasa mendukung langkah dan program kerja unit perpustakaannya sebagai jantung akademik kampus.
“Perpustakaan Unigoro kini telah bertransformasi sebagai ruang kolaborasi dan pengembangan kreativitas bagi para mitra,” tuturnya.
Di momen yang sama, Perpustakaan Unigoro juga menggelar seminar penguatan budaya literasi. Plt. Sekretaris Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Jatim, M. Arif Widodo, mengajak pengelola perpustakaan di sekolah dan desa menguatkan perannya dalam meningkatkan literasi. Ia juga membeberkan beberapa strategi untuk mengelola perpustakaan.
“Perpustakaan sebagai pusat aktivitas literasi masyarakat harus mengedepankan layanan yang nyaman dan inklusif. Untuk membudayakan kegemaran membaca juga harus diimbangi dengan digitalisasi koleksi serta kolaborasi,” tukasnya.(red)






