SuaraBanyuurip.com – Winarto
Kedatangan Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik, di Desa Mojodelik, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Bojonegoro, Jatim, untuk meletakan batu pertama proyek engineering, procurement, and construction (EPC) 1 Banyuurip, Selasa (6/12) lalu, menjadi angin segar bagi warga sekitar pemboran Migas Blok Cepu. Mereka berharap proyek konstruksi Banyuurip segera dimulai.
Sumarno, Warga Desa Bonorejo, misalnya. Dia mengaku, sudah lama menunggu mulainya proyek konstruksi pengembangan penuh Lapangan Minyak Banyuurip. Sebab dengan dimulainya proyek tersebut akan memberikan lapangan pekerjaan bagi dirinya, walaupun hanya sebagai buruh kasar.
“Bukan hanya saya. Warga lain dibeberapa desa sekitar sini juga ingin proyek ini secepatnya dimulai,†kata Warga RT 6 Desa Bonorejo, ring I Blok Cepu.
Karena itu, dia beraharp, kepada Operator Blok Cepu, Mobil Cepu Limited (MCL) dan kontraktornya maupun pemerintah untuk segera melaksanakan proyek konstruksi. Sebab sejak menurunnya aktifitas proyek di Lapangan Banyuurip setahun terakhir ini membuat banyak warga sekitar pemboran mengganggur.
“Apalagi pak menteri kemarin sudah meletakan batu pertama. Jadi tak ada alasan lagi untuk menunda-nunda proyek disini,†harapnya.
Dikonfirmasi terpisah, Community Affairs PT. Tripatra Engineers & Construction, kontraktor EPC 1 Banyuurip, Budi Karyawan mengaku, bahwa pihaknya belum dapat memulai melaksanakan proyek EPC 1 Banyuurip karena belum turunya ijin mendirikan bangunan (IMB).
“Ini (IMB) persyaratan mutlak sebelum kita mulai melaksanakan penyiapan lahan untuk kontruksi,†ujar Budi.
Sebelumnya, Bupati Bojonegoro Suyoto juga menegaskan, bila pelaksanaan proyek EPC 1 Banyuurip harus menunggu perijinan tuntas.
“Peletakan batu pertama bukan berarti harus menunggugurkan kewajiban mengurus ijin,†pungkas Suyoto.