SuaraBanyuurip.com – Samian Sasongko
Pengerjaan lokasi Sumur migas Tiung Biru (TBR) C, Blok Gundih, di Desa Kalisumber, Kecamatan Tambakrejo, Kabupaten Bojonegoro, yang dilaksanakan PT. Pertamina EP terancam molor dari target yakni akhir tahun 2011 ini. Penyebabnya, belum selesainya pembangunan jembatan menuju lokasi sumur yang sempat rusak diterjang air sungai Kedung Laban.
M. Yantoro, Kepala Desa (Kades) Kalisumber mengatakan, akibat hujan deras yang terjadi terus menerus telah mengakibatkan jembatan menju lokasi TBR-C kembali rusak diterjang arus air sungai Kedung Laban. Kondisi tersebut membuat mobilisasi material untuk pekerjaan Sumur Migas TBR-C tidak bisa dilanjutkan.
“Beberapa waktu lalu dari dua gorong-gorong, satu gorong-gorongnya (Box Culfert) ambrol terbawa arus sungai,†ujarnya.
Satu gorong-gorong yang terbawa arus air tersebut, kata dia, hancur hingga penyet. Gorong-gorong jembatan itu masing-masing berdeameter kurang lebih 5×8 meter.
â€Hingga kini masih penyet tertimpa tanah,†tegas Yantoro.
Dia menambahkan, jika pembangunan jembatan hanya dengan cara seperti itu, maka hasilnya akan kurang maksimal. Karena, kondisinya saat ini musim penghujan yang selalu membuat kondisi air sungai Laban sering meluap.
“Kalau musim kemarau, mungkin tidak masalah dikasi dua Box Culfert sebagai saluran air. Namun penghujan begini, harusnya dibangun dengan semi permanen,†sarannya.
Faizin, Humas Pertamina EP ketika dikonfirmasi melalui pesan pendek ponselnya mengatakan, sesuai dengan target yang ditentukan, pengerjaan lokasi TBR-C selesai dalam jangka waktu 1-2 bulan tahun 2011. Meski demikian, kondisi alam telah mempengaruhinya dan membuat target meleset.
“Kita harapkan akhir bulan Januari 2012 mendatang selesai. Untuk jembatan yang rusak lagi itu akan diperbaiki kembali sambil mengantisipasi curah hujan yang sedang tinggi ini,†tegas pria asal Kecamtan Baurno.