Siagakan 76 Flagman di Jalur Pemboran ATE

SuaraBanyuurip.comAli Mahmudy

Puluhan flagman (manusia bendera) sejak beberapa hari lalu mulai disiagakan dibeberapa titik rawan mulai bundaran Kelurahan Jetak, Kecamatan Bojonegoro hingga Desa Ngunut, Kecamatan Dander, untuk membantu kelancaran lalu lintas selama moving (pengangkutan) logistik pemboran ke Sumur Alas Tua Timur (ATE).

Dari pantauan, para pekerja berpakaian seragam orange itu menjaga beberapa titik seperti perempatan, pertigaan, dan depan sekolahan disepanjang jalan menuju lokasi pemboran di Desa Ngunut, nonstop (24 jam) dengan sistim shif. Para flagran itu dipekerjakan oleh PT. Bojonegoro Putera (Botera), salah satu kontraktor Mobil Cepu Limited (MCL), Operator Blok Cepu.

Koordinator Healt Safety & Environment (HSE) PT. Botera, Lukman Hari Prabowo menjelaskan, ada 76 flagman yang direkrut Botera untuk membantu kelancaran mobilisasi logistik pemboran dan arus lalu lintas di sepanjang jalan tersebut. Mereka berasal dari tujuh desa. Rinciannya di Kecamatan Bojonegoro yakni Kelurahan Jetak sebanyak 12 orang dan Desa Pacul 7 orang.

Kemudian, lanjut dia, di Kecamatan Dander yaitu Desa Sumbertlaseh 6 orang, Ngumpakdalem 8 orang, Mojoranu 1 orang, Dander 16 orang dan Desa Ngunut 26 orang. Mereka mulai bekerja sejak Rabu (28/12) hingga satu bulan kedepan.

”Untuk jumlahnya yang menentukan dari MCL. Namun rekrutmen tenaganya kita yang mengkoordinasikan dengan pemerintah desa,” ujar Lukman.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Desa Ngumpakdalem, Dasiyanto menyatakan, bahwa jatah delapan tenaga flagman yang diberikan PT. Botera itu dibagikan kepada beberapa dusun. Yakni Dusun Dalemkidul, Panggang, dan Bogo. Itu dilakukan agar pembagian peluang kerja bisa lebih merata, meski belum sepenuhnya.

”Saya atas nama pemerintah desa mengucapkan terimakasih dengan peluang kerja yang diberikan perusahaan kepada masyarakat sini,” sambung Dasiyanto.

Mustakim, Koordinator Flagman Desa Ngumpakdalem mengaku, senang mendapat pekerjaan tersebut meskipun hanya sebagai tenaga flagman. Menurut dia, dengan kesempatan ini dapat memberikan pekerjaan bagi pemuda yang masih mengganggur.

”Alhamdulillah, daripada nganggur bisa untuk kebutuhan sehari-hari. Mudah-mudahan setelah ini kami juga dapat dilibatkan dalam pekerjaan lainnya,” harapnya.

Untuk membantu mengatur kelancaran lalu lintas, Delapan flagman di desa Ngumpakdalem ini melakukan penjagaan yang dibagi tiga shif. Yakni pagi mulai pukul 07.00 wib -14.00 wib, pukul 14.00 wib – 22.00 wib, pukul 22.00 wib – 06.00 wib.

»Follow Suarabanyuurip.com di
» Google News SUARA BANYUURIP
» dan Saluran WhatsApp Channel SuaraBanyuurip.com


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *