SuaraBanyuurip.com – Ririn
Bagian Pengawasan dan Pengendalian (Bawasdal) Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP. Migas), Iman Nurkamal menegaskan bila tertundanya pelaksanaan proyek pengembangan penuh Lapangan Minyak Banyuuurip, Blok Cepu tidak merugikan negara karena masih dalam on the track ( masih dalam schedule). Padahal, sebelumnya, Ketua Tim Optimalisasi Kandungan Lokal bentukan Pemerintah Kabupaten Bojonegoro, Soehadi Moeljono mengatakan, molornya proyek Banyuurip ini akan mengakibatkan pembengkakan biaya yang nantinya bakal dibebankan pada negara karena masuk dalam cost recovery.
“Kita pastikan masih bisa di recover sehingga tidak ada pembengkakan biaya operasional yang merugikan Negara,†ujar Iman Nurkamal disela mengikuti rapat koordinasi dengan Tim Optimalisasi Kandungan Lokal bentukan Pemkab, Komis A DPRD Bojonegoro, MCL, dan perwakilan kontraktor pemenang tender EPC 1, 2 dan 5 di Ruang Batik Madrim lantai II Pemkab Bojonegoro, Selasa (17/1).
Meski demikian, Iman meminta agar MCL segera menyelesaikan semua permasalahan yang menjadi penghambat pelaksanaan proyek EPC Banyuurip. Sebab proyek tersebut sudah mundur enam bulan dari jadwal sebelumnya. Dia mengungkapkan, bahwa EPC 1 tahap progress reportnya telah melengkapi administrasi, technical, dan komersial. Namun dari 5 paket EPC Banyuurip tersebut baru 3 paket EPC yang kemajuannya dapat terlihat meskipun belum signifikan.
“Untuk masalah komersial kita tidak akan ikut campur . Sedangkan untuk yang lain masih dilakukan kesepakatan secara efektifitas dan safety,†ungkapnya.
Iman meminta kepada MCL maupun kontraktor pemenang EPC 2 dan 5 Banyuurip agar secepatnya menyelesaikan beberapa perijinan seperti ijin jalur kerta api, transportasi Semarang- Surabaya, serta listrik tegangan tinggi.