SuaraBanyuurip.com –
Sektor gas mampu memberikan subsidi sekitar Rp 40 Triliun pada tahun 2011. Angka ini didapat dari perhitungan selisih antara rata-rata harga gas domestik dengan rata-rata harga gas ekspor.
“Bila kita perhitungkan harga rata-rata gas domestik berkisar US$5-6 per MMBTU, sementara harga gas untuk ekspor rata-rata US$12-13 per MMBTU, maka sektor gas telah memberikan subsidi langsung pada kegiatan ekonomi Indonesia sekitar Rp 40 Triliun pada tahun 2011,†ujar Kepala Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BPMIGAS) R. Priyono dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR RI, Kamis (2/2).
Dalam 5 tahun terakhir, volume gas untuk mendukung kebutuhan domestik meningkat sebesar 200 persen. Sebagian besar gas yang dialokasikan untuk domestik tersebut. digunakan untuk mendukung kebutuhan industri. Selain itu, gas juga digunakan untuk mendukung pengadaan energi kelistrikan dan sebagai bahan baku industri pupuk.
Dalam rapat tersebut, Priyono juga menyampaikan pentingnya untuk memperbaiki harga gas domestik agar pengembangan lapangan gas tetap menarik minat investor. Dia menambahkan saat ini daya beli konsumen gas dalam negri sebenarnya semakin membaik.
“Sebagian besar pembeli domestik sebenarnya bersedia membeli dengan harga 3 kali lipat dari harga saat ini,†ujar Priyono. (BP. Migas)