Bupati Akan Tindak Tegas Operator Migas

SuaraBanyuurip.comRirin Wedia Nafitasari

Bupati Bojonegoro Suyoto berjanji menindak tegas operator migas maupun kontraktornya yang tidak mentaati Peraturan Daerah (Perda) 23/2011 tentang percepatan pertumbuhan ekonomi daerah dalam kegiatan eksplorasi dan eksploitasi serta pengolahan migas atau biasa disebut Perda Konten Lokal. Sikap itu diambil menyusul hasil inspeksi mendadak (sidak) tim optimalisasi kandungan lokal yang masih menemukan banyak pelanggaran perda di lokasi proyek Blok Cepu.

”Saya sudah meminta kepada Tim Optimalisasi untuk mengambil tindakan tegas. Perda harus ditegakkan,” tegas Suyoto menanggapi hasil sidak yang dilakukan Tim Optimalisasi Kandungan Lokal beberapa waktu lalu.

Dia mencontohkan, sopir maupun kendaraan operasional migas yang digunakan Mobil Cepu Limited (MCL) Operator Migas Blok Cepu maupun rekanannya masih menggunakan pelat luar daerah. Meskipun kendaraan tersebut telah beroperasi lebih dari 3 bulan.

”Saya sudah perintahkan Dinas Perhubungan, Satpol PP dan Satlantas untuk memantau semua kendaraan operasional migas. Kalau perlu kendaraan yang masih berpelat luar Bojonegoro di stop,” tandas Ketua DPW PAN Jatim ini.

Karena itu, lanjut Suyoto, Pemkab Bojonegoro melalui tim optimalisasi kandungan lokal akan terus melakukan pengecekan. Sebab jika hal itu tetap dibiarkan akan merugikan masyarakat dan pemerintah daerah.

”Kalau terus dibiarkan (kendaraan operasional migas berpelat luar daerah lebih dari tiga bulan) ini tidak fair. Bayangkan saja, jalan yang selama ini digunakan akan rusak, akan tetapi pajak yang dibayarkan ke daerah lain,” paparnya memberikan gambaran.

Bukan hanya itu, Suyoto mengaku juga telah meminta tim khusus konten local dari Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Sosial (Disnakertransos) untuk mengoptimalkan tenaga kerja lokal dalam kegiatan industri migas, khususnya dalam proyek konstruksi Banyuurip. Sesuai data dari Disnakertransos, kata dia, per April ini sudah ada sebanyak 115 orang warga lokal yang terlibat. Baik sebagai tenaga security atau dalam kegiatan preparation work.

”Saya harapkan pada puncak proyek nanti bias menyerap 2000 tenaga kerja lokal. Karena itu, kita melalui Disnakertransos sudah melakukan serangkaian pelatihan pelatihan untuk bidang-bidang yang dibutuhkan Dengan begitu nantinya tenaga semi skill dapat diisi orang Bojonegoro,” ungkapnya.

Disinggung tentang belum adanya kejelasan nasib security yang rekrut PT. Metro Multi Powerindo (MMP) di proyek migas Blok Cepu, Bupati menyatakan, bila sekarang ini sudah memasuki proses dengan MCL maupun kontraktor engineering, procurement and construction (EPC) Banyuurip.

“Tidak ada alasan bagi operator migas maupun kontraktornya untuk tidak merekrut mereka. Karena mereka telah mendapat bekal yang cukup untuk menjadi tenaga security. Apalagi mereka adalah warga lokal Bojonegoro,” pungkasnya.


»Follow Suarabanyuurip.com di
» Google News SUARA BANYUURIP
» dan Saluran WhatsApp Channel SuaraBanyuurip.com


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *