SuaraBanyuurip.com – Ririn W
Bojonegoro – Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, kelulusan siswa tingkat SMA/SMK/MA di Bojonegoro tahun ini ditandai corat-coret baju dan konvoi dijalanan. Meski sudah dilarang pihak sekolah dan kepolisian para siswa itu tetap bereforia dijalanan.
Tak sedikit masyarakat yang mengeluhkan tradisi tahunan yang dilakukan para pelajar. Jalanan protokol di jantung kota Bojonegoro dipenuhi iring-iringan sepedah motor para pelajar yang sebagian kenalpotnya diblong. Tanpa kelengkapan berlalu lintas mereka tak menghiraukan polisi yang berjaga di tiap sudut kota.Â
Bukan hanya di kota, pelajar di wilayah kecamatan juga melakukan aksi sama. Mereka corat-coret baju dan konvoi dijalanan di wilayah kecamatan. Rombongan pelajar dari kecamatan itu tidak dapat masuk ke dalam kota karena beberapa ruas pintu masuk kota dijaga ketat polisi.
Seperti pantauan www.suarabanyuurip.com di SMKN 2 Bojonegoro, para siswa-siswinya melakukan corat-coret baju dipinggir jalan depan sekolah. Meski pihak sekolah sebelumnya telah melarang aksi itu namun para pelajar tetap melaksanakan tradisi tahunan. Disekolah ini, Seluruh siswa sisiwinya lulus 100%.
Salah satu wali kelas SMKN 2 mengatakan, bahwa untuk pengumuman kelulusan tahun ini tidak diumumkan melalui website karena dinilai mahal. Melainkan menyerahkan tiap amplop kepada siswa di depan gerbang sekolah.
“Ya biarkan sajalah, kan itu aspirasi mereka setelah berjuang saat melakukan Ujian Nasional,†ungkap guru laki laki yang enggan menyebutkan namanya.
Aksi corat coret seragam dan konvoi oleh siswa siswi SMKN 2 ini membuat ruas jalan di Jl.Pattimura menjadi macet dan mengganggu arus lalu lintas. Banyak diantara para pengendara yang putar balik menghindari aksi tersebut.
“Harusnya tidak seperti ini, kalau mau mengekspresikan kelulusan kan bisa dengan hal yang positif. Apa mereka tidak tahu kalau seperti ini mengganggu masyarakat umum,†tegas Adrian,warga Jl.Panglima Soedirman saat melintas.
Dari hasil Ujian Nasional (UN) tingkat SMA sederajat di Bojonegoro, dari total 1.420 peserta Unas sbanyak 1.411 siswa atau 99,76 % dinyakan lulus. Sedangkan 9 siswa tidak lulus diantaranya SMK sebanyak 5 siswa, MA sejumlah 3 siswa dan SMA 1 siswa.
Untuk 3 besar peraih nilai murni Ujian Nasional tertinggi se-Kabupaten Bojonegoro adalah di Jurusan IPA diraih Dwi Andrianto dengan nilai rata rata 9,4 dan Selvi Kusrina Putri dengan rata rata 9,4 keduanya dari SMAN 1 Bojonegoro, di urutan ke tiga disabet Nisa Ussholikhah dengan rata rata 9,3 dari SMA N 4 Bojonegoro.
Dijurusan IPS tiga perain nilai tertingi diraih pelajar SMAN 1 Bojonegoro yakni Febriansyah Yoes RP dengan nilai rata-rata 9,2, Katharine Rudi dengan rata-rata 9,2, dan Moh. Khafid T, dengan rata-rata 9,2.
Sedangkan tiga besar peraih nilai tertinggi Jurusan Bahasa diboyongt pelajar SMAN Sumberrejo yakni Libara Nova PS dengan rata-rata 8,6,2, Siti Nur ZN dengan rata-rata 8,5 dan Bayu Fajar P dengan rata-rata 8,4.
Sementara nilai tertinggi SMK peringkat pertama dan ke tiga diraih pelajar SMKN 4 Bojonegoro yakni Fitra Rahayu dengan rata rata 36,70 dan Agus Suhendro dengan rata rata 36,60, serta Esdha Titis pelajar SMK Farmasi Bojonegoro dengan rata rata 36,70.