MMP Sayangkan Sikap Dingin MCL

SuaraBanyuurip.com - Ririn W

Bojonegoro – PT. Metro Multi Powerindo (MMP), perusahaan penyedia jasa security, mensayangkan sikap dingin operator migas Blok Cepu, Mobil Cepu Limited (MCL) yang tidak merespon tuntutan ratusan pemuda yang tergabung dalam Paguyuban Pemuda Bojonegoro. Karena tuntutan para pemuda untuk dipekerjakan di proyek migas Blok Cepu sudah seharusnya menjadi hak mereka.

“Saya sebagai warga Bojonegoro sedih melihat mereka harus berjuang seperti itu untuk memperoleh haknya,” kata HRD PT MMP  Mardikun menanggapi aksi unjuk rasa yang dilakukan Paguyuban Pemuda Bojonegoro, di Kantor MCL, Desa Talok, Kecamatan Kalitidu, Kamis (31/5/2012).

Menurut dia, seharusnya sebagai operator migas MCL dapat menjembatani keinginan pemuda dengan kontraktor pemenang tender proyek engineering, procurement and construction (EPC) Banyuurip. Sehingga mereka dapat terlibat langsung di proyek Blok Cepu.

“Yang punya proyek itu kan MCL, kok malah disuruh ke kontraktornya. Ini kan ya aneh,” gerutunya.

Mardikun mengaku, meskipun dirinya tidak memiliki hak apapun terkait demo yang dilakukan Paguyuban Pemuda Bojonegoro, namun sebagai warga Bojonegoro ia sangat mensayangkan sikap MCL yang terkesan membiarkan aksi tersebut.

“Saya melihat  MCL belum  mematuhi Perda Konten Lokal karena yang dipekerjakan kebanyakan orang dari luar daerah Bojonegoro. Hal inilah yang nantinya akan membuat jalannya proyek migas tidak dapat berjalan lancar,” imbuh mantan pejabat Pemkab yang aktif di Palang Merah Indonesia (PMI) Bojonegoro ini.

Disinggung terkait belum adanya perekrutan tenaga kerja yaitu Security dari PT MMP, Mardikun mengungkapkan, bahwa pihaknya masih terus menyiapkan tenaga security yang siap dalam industrialisasi migas.

“Proyek migas Blok Cepu di sini kan ada EPC 2 dan 5 yang tentunya akan membutuhkan banyak sekali tenaga kerja dan kita pasti yang terdepan dalam menyiapkan kebutuhan kontraktor,” pungkasnya.

Terpisah Field Public and Government Affairs Manager MCL, Rexy Mawardijaya mengatakan, keinginan pemuda yang tergabung dalam Paguyupan Pemuda Bojonegoro ini seharusnya dapat dilakukan dengan baik tanpa harus melakukan aksi demonstrasi.

“Kenapa harus pakai demo. Bukankah mereka bisa mengutarakan maksudnya dengan mengadakan pertemuan yang tentunya difasilitasi oleh Tim Optimalisasi dan kontraktor kami,” pungkas mantan penyiar ini saat Coffee Break di MCM Restaurant sore tadi.

»Follow Suarabanyuurip.com di
» Saluran WhatsApp Channel SuaraBanyuurip.com


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *