SuaraBanyuurip.com – Herry
Blora – Pembangunan jalan mulai Desa Ngroto hingga Desa Giyanti, Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora, Jateng, oleh PT. BAA, kontraktor Mobil Cepu Limited (MCL), operator Migas Blok Cepu, menjadi tanda tanya masyarakat setempat karena dinilai belum dikoordinasikan dengan pemerintah desa maupun warga. Lain itu, pekerjaan infrastruktur yang dimulai awal Agustus lalu itu belum melibatkan warga sekitar secara maksimal.
“Saya sudah meminta kepada beberapa teman untuk menanyakan ke dua kepala desa tapi tidak ada yang tahu siapa yang membangun jalan itu. Tapi kalau melihat pakaiannya mereka seperti pekerja ExxonMobil,†kata Waris salah satu pemuda Desa Brabowan yang juga guru privat Persaudaraan Setia Hati Terate Rayon Brabowan.
Dia mengungkapkan, para pekerja tersebut juga merawat infrastruktur di wilayah Desa Biting dan Brabowan.
Supervisor PT BAA, Warmanto mengatakan, proyek ini merupakan proyek penunjukan langsung dari MCL. PT BAA mendapatkan pekerjaan pengurugan plat gorong-gorong dan jembatan sebanyak delapan titik di sepanjang jalan Giyanti, Kecamatan Cepu. Untuk melaksanakan pekerjaannya PT BAA mengerahkan 14 pekerja yang terdiri dari enam pekerja kasar didampingi delapan staff beserta pengawas.
“Kami ini hanya wayang Mas. Kalau soal anggaran, itu urusan bos kami dengan bos MCL. Kalau orang-orang seperti saya, hanya orang suruhan. Disuruh berangkat ya berangkat,†ujar Warmanto ketika dikonfirmasi berapa jumlah anggaran untuk pembangunan infrastruktur tersebut.
Penggunaan tenaga kerja dari luar daerah oleh rekanan MCL itu mendapat protes Miyono, salah seorang pemilik lahan lapangan Giyanti. Dia mengaku, pernah menjadi saksi ketika Bupati Blora Djoko Nugroho meminta MCL mempekerjakan warga lokal terutama eks pemilik lahan atau keluarganya pada setiap ada pekerjaan yang berhubungan dengan lapangan Giyanti.
“Namun setelah pembebasan lahan selesai dan beberapa kali ada proyek di Giyanti yakni pembuatan dan pemasangan patok cor kuning gading bertuliskan BP-Migas serta perawatan gorong-gorong dan jembatan, warga sekitar  belum dilibatkan juga,†ungkap Miyono. (suko)