SuaraBanyuurip.com – Samian Sasongko
Bojonegoro- pelonjakan pengunjung obyek wisata tidak hanya terjadi di Kabupaten Tuban, Jatim. Kemeriahan lebaran Idul Fitri tahun ini berdampak pada sejumlah obyek wisata di Kabupaten Bojonegoro. Salah satunya di wisata Khayangan Api yang terletak di Desa Sendangharjo, Kecamatan Ngasem.
Obyek wisata yang masuk wilayah Perhutani KRPH Soko, BKPH Tengger, KPH Bojonegoro itu selama dua hari ini banyak dikunjungi warga dari dalam dan luar Bojonegoro yang sedang menikmati liburan lebaran.
Pantauan www.suarabanyuurip.com di lokasi wisata Khayangan Api, Selasa (21/8/2012) menyebutkan, pengunjung yang datang ke obyek wisata  ini ada yang rombangan mengunakan mobil umum, pribadi dan mengendarai sepeda motor. Mereka ingin melihat dari dekat api abadi yang menjadi ikon wisata tersebut. Serta air belerang yang mendidih yang konon dapat menyembuhkan segala macam penyakit. Â
Sutikno, Petugas Penjaga Khayangan Api mengatakan, selam dua hari ini pengunjung Khayangan Api setiap hari mencapai 1.500 orang. Jumlah pengunjung ini meningkat drastis dibanding hari-hari libur biasa yang hanya mencapai sekitar 100 hingga 200 pengunjung.
“Mulai Senin kemaring hingga hari ini pengunjungnya cukup ramai. Jumlah itu tidak termasuk anak-anak karena tidak ditarik karcis,†kata Sutioko, (21/8/2012).
Dia mengungkapkan, peningkatan pengunjung tahun ini meningkat 10 persen disbanding liburan tahun lalu. Untuk liburan lebaran tahun lalu, setiap harinya pihaknya menghabiskan tiket masuk sebanyak sekitar 1000 karcis. Namun sekarang meningkat jadi 1200 karcis.
â€Padahal untu tahun ini harga karcis meningkat seratus persen. Tapi pengunjung tetap banyak, mas,†sergahnya.
Sesuai Peraturan Daerah (Perda) No. 20 Tahun 2011 tentang retribusi tempat wisata, setiap orang yang masuk kelokasi obyek wisata ini dikenakan biaya RP. 3.000. Sebelumnya hanya  Rp 1500/orang.
Budi Irawan, salah satu pengunjung kepada suarabanyuurip.com mengaku, sangat senang bisa liburan lebaran di Khayangan Api. Alasannya, ditempat ini menyajikan wisata alam dan memiliki nilai sejarah yang perlu diketahui anak-anak. Lain itu, untuk anak-anak tidak ditarik karcis.
â€Hanya fasilitasnya masih sangat terbatas. Saya yakin kalau fasilitas-fasilitas disini dilengkapi akan menjadi ikon Bojonegoro,†pungkas warga asli Kecamatan Sugihwaras ini.
Kondisi sama juga terlihat di obyek wisata Taman Tirta Wana Dander. Obyek wisata yang terletak di Dusun Genenan, Desa/Kecamatan Dander ini juga dipadati pengunjung. Mereka datang untuk melihat wisata alam dan berenang. (sam/suko)