SuaraBanyuurip.com – Ririn W
Bojonegoro – Keberadaan industri migas di Kabupaten Bojonegoro sekarang ini menjadi pusat perhatian orang banyak baik didalam maupun luar daerah untuk terlibat langsung dalam kegiatan. Kondisi itu selain memberikan dampak poistif juga memunculkan dampak negatif sosial masyarakat yang perlu diantisipasi sejak dini.
Kepala Badan Kesatuan Berbangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat (Kesbangpol Linmas) Kabupaten Bojonegoro, Lukman Wafi sudah memprediksikan hal tersebut. Karena itu berbagai dampak yang timbul baik positif maupun negatif tentu saja harus dieliminir sedini mungkin.
“Semakin besar peluang dan kesempatan menjadi bagian industri Migas di Bojonegoro, tentu akan muncul efek sosialnya juga,”kata Wafi kepada www.suarabanyuurip.com, Rabu (19/9/2012).
Dijelaskan,dampak sosial langsung yang timbul tidak hanya budaya, namun perilaku masyarakat yang mengikuti perkembangan era migas. Dimana banyak pendatang membawa berbagai macam gaya hidup yang dapat berpengaruh pada masyarakat luas.
“Hal ini harus disadari sejak dini. Mumpung Bojonegoro baru menggeliat dan masih dalam masa perkembangan. Khususnya kepada para orang tua agar menjaga akhlak dan moral putra-putrinya,” pesan Wafi.
Pemerintah Kabupaten Bojonegoro, lanjut dia, melalui instansi terkait seperti Bakesbangpol dan Linmas, Satpol PP, dan Dinas Tenaga Kerja,Transmigrasi dan Sosial (Disnakertransos) akan mengantisipasi terjadinya dampak-dampak negatif tersebut.
“Kami sudah melakukan antisipasi dengan mengawasi tempat-tempat strategis yang digunakan ajang mesum. Seperti Bendung Gerak,Warung remang-reman dan tempat Kos,termasuk aktifitas masyarakat yang bisa memancing terjadinya hal-hal seperti itu,” ungkap mantan Camat Tambakrejo ini.
Ditambahkan, untuk meminimalisir dampak sosial sejak dini pihaknya mulai memberikan himbauan dan sosialisasi kepada masyarakat khususnya pelajar agar tidak melakukan hal-hal yang menyimpang dari akhlak dan moral.
“Karena bagaimanapun era Migas bersinggungan dengan efek sosial disekitarnya,†pungkasnya. (rin/suko)