SuaraBanyuurip.com – Athok Moch Nur Rozaqy
Bojonegoro – Satuan kerja sementara minyak dan gas (SKMigas) belum mengetahui rencana pemindahan kilang mini milik PT.Humpus Patra Gas dari Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah ke Desa Katur, Kecamatan Gayam, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.Â
Kepala Divisi Humas, Sekurity, dan Formalitas SK Migas, Hady Prasetyo, mengatakan, belum mendapat pelaporan tentang rencana kepindahan tersebut. Namun begitu, dia mengaku akan segera mengeceknya.
“Nanti saya lihatnya dulu lagi dibagian monitoring,” ujarnya.Â
Meski demikian, dia membenarkan kepemilikan kilang mini dari perusahaan milik dari keluarga mantan penguasa orde baru itu masih terletak di Kecamatan Cepu. “Kalau Humpus memang sekarang ini setahu saya masih berada di Cepu,” tandas mantan Kepala SKMigas Jabanusa (dulu BP-Migas Japalu) itu.Â
Seperti diberitakannya sebelumnya, PT. Humpuss sudah melakukan pembicaraan dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro terkait rencana pemindahan kilang mini dari Cepu ke Gayam. Bahkan Humpuss juga telah menyiapkan lahan seluas sekitar 6 hektar (ha) di Desa Katur untuk memboyong kilang mini tersebut.
Informasi yang dihimpun Suarabanyuurip, sejumlah warga setempat sudah mendengar rencana kepindahan kilang mini milik Humpuss. “Lahannya sudah dibebaskan,” kata salah seorang warga.
Direncanakan kilang milik Humpus itu berkapasitas 10 ribu barel dan akan ikut mengolah minyak mentah dari produksi Lapangan Banyuurip, Blok Cepu yang dioperatori Mobil Cepu Ltd (MCL).Â
Untuk diketahui, jumlah produksi  minyak Banyuurip, Blok Cepu saat ini masih bertahan pada kisaran 22-24 ribu barel per hari (bph). Dari jumlah tersebut sebanyak 6 ribu bph dipasok ke kilang mini milik PT.Tri Wahana Universal (TWU) di Desa Sumengko, Kecamatan Kalitidu. Sedangkan sisanya dialirkan ketempat penampungan milik PT Geo Link Nusantara di Desa Rahayu, Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban, Jatim melalui pipa 6 inci milik Pertamina EP Cepu (PEPC). (roz)