SuaraBanyuurip.com – Edy Purnomo
Tuban – Saat melakukan penertiban spanduk liar di setiap sudut kota, petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Pemkab Tuban kekurangan personil. Sebagian besar personil ditugaskan melakukan penjagaan di bekas lokalisasi pekerja seks komersial (PSK) Wonorejo, Dusun Gandul, Desa Gesing, Kecamatan Semanding.
“Petugas hanya sedikit, Mas. Lainnya ditempatkan di kawasan bekas komplek PSK Gandul,†ungkap Kepala Satpol PP Tuban, Heri Muharwanto, saat turun langsung membantu anak buahnya melakukan razia spanduk liar, Rabu (23/1/2013).
Siang ini, hanya ada 5 petugas Satpol PP yang melakukan penertiban spanduk liar. Dengan mencopot beberapa spanduk tanpa ijin, dan tidak ditempatkan pada tempat yang sesuai. Kondisi ini, membuat 5 petugas tersebut harus mengeluarkan tenaga ekstra, karena biasanya yang melakukan penertiban rutinan ini lebih dari 10 orang personil.
Meski hanya dengan sedikit petugas, petugas tetap melakukan razia rutinan ini dengan mendatangi beberapa titik yang ada di Jalan Panglima Sudirman, Jalan Pramuka, Jalan Dr Wahidin Sudiro Husodo, dan sejumlah jalan dan perempatan yang ada di Tuban.
Mereka melakukan pencopotan spanduk, poster, maupun baliho liar yang kembali marak di Tuban. Keberadaan alat publikasi tersebut selain tanpa ijin, juga ditempatkan pada beberapa tempat umum seperti pohon, rambu jalan dan tiang listrik.
“Untuk yang permanen, kita akan lakukan rapat dengan pemiliknya. Dan kita akan langsung menyuruh untuk dicopot langsung,†tandas Heri.
Sementara itu, di bekas lokalisasi Gandul saat ini tengah disiagakan sekitar 32 personil gabungan dari Satpol PP, TNI, Polri, dan Ormas untuk menjaga agar para PSK tidak kembali di tempat tersebut. Dalam jumlah itu sekitar 50 persen petugas yang berjaga disana berasal dari anggota Satpol PP. Penjagaannya akan dibagi menjadi dua shift dengan giliran shift siang dan malam.
“Satu shift ada 32 personil, dan 50 persen dari Satpol PP,†pungkas Heri. (edp)