Warga Sekitar Pabrik Gas Tuntut BBS Transparan

SuaraBanyuurip.comRirin W

Bojonegoro – Sekira 100 warga Desa Campurejo, Kecamatan Kota Bojonegoro, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur mengikuti sosialisasi konstruksi gas processing plant (rencana pembangunan pabrik pengolahan gas flare) yang dilaksanakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Bojonegoro, PT Bojonegoro Bangkit Sarana (BBS) di balai desa setempat, Rabu (13/2/2013) malam.

Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Desa Campurejo, Nurhasim, mengatakan, sosialisasi ini sebagai tindak lanjut dari sosialisasi sebelumnya yang hanya dilakukan sub kontraktor PT BBS yaitu PT. Unggul Setia Persada (USP) yang dianggap tidak berkompeten oleh warga.

“Warga itu tahunya BBS yang melaksanakan kegiatan gas flare ini. Bukan yang lain. Jadi ya sosialisasinya harus mereka. Nah kalau BBS mengajak seluruh kontraktornya yaitu dari Intermedia Energi, PT Hokasa dan USP untuk melakukan sosialisasi itu baru benar,” tandas Nurhasim di sela-sela sosialisasi.

Dirinya mengungkapkan, apa yang diinginkan beberapa perwakilan warga tujuannya hanya satu yaitu komitmen PT BBS kepada masyarakat Desa Campurejo baik itu untuk peluang usaha, perekrutan tenaga kerja dan optimalisasi program Corporate Social Responsibility  (CSR).

“Kami minta supaya BBS komitmen untuk mensejahterakan warga sekitar, karena kesejahteraan warga itu yang utama. Mengingat dari awal pelaksanaan BBS tidak konsisten dengan melakukan tender tertutup sehingga warga tidak tahu rekanan mana yang terpilih dan tiba-tiba saja sudah ada PT USP itu,” ungkap Nurhasim.

Terpisah, Direktur Utama PT BBS, Deddy Afidick, mengatakan, jika saat ini pabrik gas flare sudah memasuki masa konstruksi tahap satu yaitu persiapan  alat-alat. Diantaranya separator yang digunakan untuk memisahkan gas dengan cairan minyak condensate dengan air, tiang untuk flare, tanky condensate, membrane. Semua peralatan tersebut masih berada di Cikampek.

“Sehingga kebutuhan tenaga kerja saat ini masih belum ada. Akan tetapi perkiraan pada masa konstruksi selanjutnya ada 50 orang yang akan direkrut baik itu sebagai operator, security dan tenaga lainnya yang belum ditentukan sekarang,” tegasnya.

Deddy menambahkan, untuk jangka panjang pihaknya akan menggandeng BUMDes untuk membantu mengelola masalah sosial dan menjadi tim tanggap darurat. Sedangkan untuk peluang usaha dan keterlibatan tenaga kerja akan dikoordinasikan dengan pemerintahan desa (Pemdes).

“Kalau warga setuju BUMDes yang mengelola semuanya. Bukan hanya proyek ini saja yang bisa diambil warga, tapi juga diluar proyek Gas flare,” papar mantan Exsternal Relations Manager Mobil Cepu Limited (MCL), operator Blok Cepu.

Peluang yang dimaksud seperti mensuplai bahan baker minyak (BBM), menjadi agen dan peluang-peluang lainnya. Sedangkan peluang usaha dan tenaga kerja akan ditangani Pemdes karena mencakup semua komponen desa.

”Sehingga perekrutan bisa berjalan transparan dan seadil-adilnya,” tandas Deddy.

Pria asli Sunda, Jawa Barat ini menekankan, sosialisasi yang dilakukan malam hari ini diharapkan bisa menyatukan visi dan misi tanpa ada selisih paham lagi.

“Apapun yang akan dilakukan dalam kegiatan pabrik gas flare ini kami berjanji akan selalu berkoordinasi dengan Pemdes,” pungkas Deddy.(rien)

»Follow Suarabanyuurip.com di
» Google News SUARA BANYUURIP
» dan Saluran WhatsApp Channel SuaraBanyuurip.com


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *