SuaraBanyuurip.com – Edy Purnomo
Tuban – RSUD Dr R Koesma Tuban, Jawa Timur menolak melayani warga miskin pemegang kartu Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas). Alasannya karena dokter bedah sedang berada di Balikpapan, Kalimantan Selatan.
Semula dengan berbekal kartu Jamkesmas, Mei Erni Ismawati (19), penderita usus buntu  asal Desa Sawir, Kecamatan Tambakboyo, Kabupaten Tuban ini berniat berobat ke RSUD Tuban untuk meminta pelayanan kesehatan. Tragisnya gadis  yang diantar ibunya, Ny Lestari, itu ditolak oleh petugas, sehingga sang anak dilarikan ke RS Medika Muliya Tuban. Â
Informasi yang dihimpun menyebutkan, awalnya Mei masuk RS Muhammadiyah Tuban pada Senin (18/3/2013) lalu. Setelah dirawat selama dua hari, dia dirujuk ke RSUD Tuban setelah diketahui menderita usus buntu atau appendix vermiformis. Â Diharapkan dengan rujukan ini pasien cepat segera mendapatkan penanganan operasi.Â
Akan tetapi, belum sempat memasuki ruang IGD RSUD pihak pasien sudah disambut dengan penolakan yang dilakukan salah satu petugas rumah sakit pemerintah tersebut. Jadinya keluarga Ny Lestari panik dan ketakutan terhadap sakit yang diderita anaknya.
“Saya belum masuk sudah ditolak, padahal kami pasien Jamkesmas,†kata Ny Lestari saat ditemui sejumlah wartawan di RS Medika Muliya, Kamis (21/3/2013).
Perempuan petani yang tinggal di desa ring 1 pabrik semen PT Holcim Indonesia Tbk di Tuban ini menyatakan, pihak RSUD Tuban beralasan jika di RSUD sedang tidak ada dokter bedah, karena sedang berada di Balikpapan untuk menghadiri kongres. Keluarga yang mengetahui sakit yang diderita gadis yang sehari-hari kerja di koperasi itu makin parah, langsung melarikan anaknya ke RS Medika Mulia.
Menurut istri Tumiran ini, harapan keluarga untuk berobat dengan menggunakan kartu Jamkesmas dengan tujuan untuk mengirit biaya. Namun, perlakuan pihak RSUD sangat mengecewakan keluarga miskin sepertinya.
Sedangkan Direktur RSUD Dr R Koesma Tuban, Zainul Arifin, saat di konfirmasi membenarkan jika pihaknya menyarankan agar keluarga pasien membawa pasien ke rumah sakit lain. Alasannya, dua dokter bedahnya sedang tidak berada di tempat karena mengikuti kegiatan kongres di Balikpapan hingga hari Jumat (22/3/2013).Â
“Dokter bedah kami sedang berada di Balikpapan untuk mengikuti kegiatan kongres, makanya kami sarankan ke rumah sakit lain agar segera mendapatkan penanganan,†kata Zaenul Arifin. (edp)