SuaraBanyuurip.com – D Suko Nugroho
Bojonegoro – Peristiwa pemerkosaan yang menimpa wartawati salah satu Media Nasional di Jakarta Timur pada Jum’at (21/6) kemarin, mengundang keprihatinan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Bojonegoro, Jawa Timur. Para kuli tinta itu menggelar aksi solidaritas di Bundaran Adipura, Kelurahan Sumbang, Kecamatan Bojonegoro, Sabtu (22/6/2013).
Aksi tersebut dilakukan oleh 15 anggota AJI Bojonegoro, enam diantaranya adalah perempuan yang merupakan jurnalis media lokal. Dalam aksinya para jurnalis membawa tulisan-tulisan yang berisikan kecaman dan tuntutan terhadap aparat kepolisin untuk mengusut tuntas pelaku pemerkosaan.
“Kami mengutuk pemerkosaan yang menimpa rekan kita di Jakarta. Polisi harus menangkap pelaku dan menghukum seberat-beratnya,” teriak Koordinator Aksi, Ririn Wedia ditengah padatnya arus lalu lintas yang melintas diwilayah tersebut.
Dia menyampaikan, jika selama ini wanita selalu diperlakukan tidak adil dan dilecehkan tanpa memandang siapa dan apa pekerjaannya.
“Kami wanita yang bekerja dan berkarya. Jangan pernah lecehkan perempuan karena manusia terlahir dari rahim wanita,” tegas Ririn berapi-api.
Dalam aksi tersebut, AJI Bojonegoro menyatakan beberapa sikap diantaranya, mengutuk peristiwa kekerasan serta pemerkosaan yang menimpa wartawati, menuntut kepolisian untuk menangkap pelaku dan menghukum seberat-beratnya, pemerintah dan aparat keamanan harus melindungi perempuan dari berbagai kasus tindak kekerasan, termasuk pelecehan seksual dan diskrimanisi terhadap kaum perempuan. (suko)