SuaraBanyuurip.com – Samian Sasongko
Bojonegoro – Warga maupun perangkat desa sekitar sumur minyak Banyuurip, Blok Cepu hingga kini tak tahu kemana masuknya dana dari program Dana Bagi Hasil (DBH) migas yang menjadi haknya. Selama ini mereka hanya tahu adanya bantuan dari operator Blok
Cepu, Mobil Cepu Ltd (MCL) dalam bentuk program Corporate Social Responsibility (CSR).
Â
Seorang warga Desa Bonorejo, Kecamatan Gayam, Bojonegoro, Jawa-Timur, Pujianto, mengaku, sejak diproduksinya sumur minyak Banyuurip sekira tahun 2011 silam hampir seluruh warga sekitar belum mengetahaui secara jelas tentang DBH dari hasil minyak Banyuurip tersebut.
“Kalau program dari CSR, dan enam item issu sosioekonomi mayoritas warga sudah tahu, Mas. Yakni, dibuat untuk pembangunan infrastruktur desa. Semisal, jalan paving, tembok penahan tanah (TPT), perbaikan lapangan dan balai desa,” kata Pujianto ditemui disekitar proyek Blok Cepu, Kamis (11/7/2013).
Senada diungkapkan Kepala desa (Kades) Gayam, Pujiono. Dia menjelaskan, terkait dengan DBH migas Blok Cepu hingga saat ini secara rinci juga belum mengetahuinya. Karena, yang sudah bergulir selama ini baru sebatas dengan program CSR dan enam item.
“Yang jelas, secara rinci tentang DBH minyak Blok Cepu Pemdes Gayam belum tau, Mas,” ungkap Pujiono.
Disinggung tentang ada kemungkinan pemkab mengalirkan DBH melalui anggaran dana desa (ADD). Pria yang juga ketua forum 15 kepala desa itu menjelaskan, sejak dulu desa sudah menerima dana ADD tersebut. Dengan nilai yang diterima juga hampir sama dengan desa lain diluar ring satu sumur minyak Banyuurip.
“Kalaupun DBH itu dialirkan melalui ADD sumber dananya berapa persen dari DBH selain dari sumber dana lainnya,” tegasnya.
Dikonfirmasi terpisah terkait dengan kejelasan DBH, Field Public and Government Manager MCL, Rexy Mawardijaya, mengatakan, mekanisme DBH diatur oleh pemerintah melalui Peraturan Menteri Keuangan. Operator Migas tidak mempunyai kewenangan sama sekali.
Sebaiknya ditanyakan kepada pihak terkait atau Pemerintah, Mas,” ungkap Rexy Mawardijaya menyarankan.(sam)