SuaraBanyuurip.com – Ririn Wedia
Bojonegoro -Â TNI AD siap mengamankan aset dan fasilitas minyak dan gas bumi (Migas) yang merupakan milik Negara. Dukungan tersebut diberikan mengingat semakin banyak aset dan fasilitas Migas yang diganggu di wilayah Indonesia.
“Mabes TNI AD sepakat untuk saling memberikan dukungan pengamanan secara aktif, dan masif terkait banyaknya fasilitas produksi migas yang diganggu. Termasuk maraknya pencurian minyak di sejumlah daerah terutama di wilayah di Kabupaten Bojonegoro,” jelas Staf Ahli Deputy Pengendalian Operasi SKK Migas, Hamdi Zaenal, kepada SuaraBanyuurip.com, Kamis (1/8/2013).
Dia jelaskan, kunjungan SKK Migas ke Mabes TNI AD di Jalan Veteran, Kepala Staf  TNI AD (KSAD) Jendral TNI Moeldoko pada Selasa (29/7/2013) lalu dipimpin Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini didampingi Wakil Kepala SKK Migas, J Widjonarko, dan sejumlah deputi.
“Pada pertemuan ini, Kepala SKK Migas diberikan kesempatan memberikan pemaparan selama kurang lebih satu jam, terkait Industri Hulu Migas,”tandasnya.
Dia katakan, proyek Industri Hulu Migas merupakan aset negara yang harus dijaga karena merupakan penyumbang APBN terbesar setelah pajak.
“Industri ini bukan milik daerah tapi milik negara, dan semua penerimaan masuk langsung ke APBN,†ungkapnya.
Hamdi menjelaskan, saat ini industri hulu migas ini masih kerap diganggu di daerah-daerah, baik perusakan, pencurian minyak maupun lainnya.
“Dengan maraknya pencurian minyak yang terjadi disejumlah daerah seperti di Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan. Kita harus bekerjasama dengan aparat agar penerimaan negara tidak terus berkurang karena maraknya pencurian minyak,†katanya. (rien)