SuaraBanyuurip.com – Athok Moch Nur Rozaqy
Bojonegoro – Meski kegiatan proyek di lapangan gas Cepu belum dimulai, namun pemerintah desa sekitar terdampak berharap agar operator mendata kebutuhan calon tenaga kerja (Naker) untuk proyek tersebut. Baik itu untuk Naker unskill, semi skill, maupun non skill, di samping juga segera dilakukan pelatihan.
“Memang seharusnya begitu, didata, dilatih, kemudian dilibatkan,” kata Kepala Desa Golog Gede, Kecamatan Tambakrejo, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. Nunuk Sri Rahayu  kepada Suarabanyuurip.com, Senin (20/1/2014).
Nunuk menuturkan, hampir sebagian warganya bekerja sebagai petani penggarap sawah. Sehingga dengan adanya proyek Gas Cepu diharapkan dapat membantu meningkatkan perekonomian warga sekitar. Perempuan asal Kecamatan Sambong, Kabupaten Blora, Jawa Tengah ini menyatakan, jika harapan akan adanya berkah bagi warganya seiring adanya proyek ini cukup besar. Setidaknya keterlibatan tenaga kerja bagi para pemuda.
“Rata-rata pendidikannya SMA dan SMP, belum banyak yang terlatih disini,” urainya menjelaskan. Dia tambahkan, pelatihan yang diharapkan nantinya juga sesuai kebutuhan.
Selain itu, jenis pekerjaan dengan ketrampilan yang dimiliki.”Bagi yang tidak punya skill kan bisa ditingkatkan dengan adanya pelatihan,” ucapnya.
Lebih lanjut, kades perempuan ini mengaku, apa yang diharapkannya ini juga merujuk pada Peraturan Daerah (Perda) Nomor 23 tahun 2011 tentang konten lokal. Nunuk mengaku, sudah mendapat regulasi khusus yang mengatur tentang adanya industri migas.
“Justru apa yang saya harapkan ini berdasarkan perda konten lokal, karena disini kabarnya terlintas untuk jalur pipa,” pungkasnya.(roz) Â