SuaraBanyuurip.com – Athok Moch Nur Rozaqy
Bojonegoro – Salah satu BUMD Kabupaten Bojonegoro PT Asri Dharma Sejahtera (ADS) belum memperhitungkan kerugian dari dampak tertundanya Lapangan Cendana, proyek Gas Cepu.
“Jangan berpikir kerugiannya dulu,” kata Direktur Utama, PT.ADS Ganesa Askari kepada Suarabanyuurip.com.
Namun demikian, pihaknya tidak memungkiri ada sejumlah dampak akibat penundaan proyek yang sesuai skenario awal dijadwalkan bisa berproduksi tahun 2018 nanti. “Ya paling tidak terjadi opurtunity lost (hilangnya peluang),” ujarnya.
Seperti halnya kian bertambahnya harga lahan yang akan dibebaskan untuk proyek tersebut. Sebab, menurut dia, semakin lama harga lahan tentu akan bertambah mahal.
Meski memiliki saham didalam proyek Blok Cepu, terkait penundaan ini, ADS mengaku tidak memiliki wewenang penuh. Karena itu, pihaknya lebih memilih mengikuti alur saja.
“Kita ini kecil dibanding Pertamina EP Cepu (PEPC) atau Mobil Cepu Ltd (MCL), jadi ngikut saja,” tuturnya.
Lebih lanjut dia membenarkan, permasalahan penundaan ini memang karena belum ada kesesuaian harga dengan pembeli. Berdasarkan kabar terakhir harga gas USDÂ 6-8 US$ per Meter Milions British Thermal Units (MMBTU) dinilai tidak sesuai dengan besaran investasi.
“Kabar terakhir harganya segitu, makanya kalau diteruskan khawatir tidak sesuai investasi yang dikeluarkan,” pungkasnya. (roz)