Sarankan Naker Luar Daerah Yang Dikurangi

SuaraBanyuurip.comSamian Sasongko

Bojonegoro – Rencana pengurangan tenaga kerja (Naker) menjelang selesainya proyek minyak Banyuurip di Kecamatan Gayam, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur sudah ramai didengar warga sekitar proyek. Sehingga memunculkan beragam permintaan dari warga sekitar yang selama ini terlibat menjadi naker.

Salah satunya adalah agar pengurangan dilakukan dengan cara bertahap dan melalui berbagai pertimbangan dampak dan pencarian solusinya agar tidak terjadi penumpukan pengangguran.
Solikin, warga Desa Gayam, mengatakan, sejauh ini belum ada pengurangan naker proyek Engineering Procurement and Construction (EPC)-1 Banyuurip yang dikerjakan oleh PT Tripatra – Samsung, maupun EPC-5 yang dikerjakan PT Hutama Karya (HK) – Rekayasa Industri (Rekind).

“Kalau wacana ada pengurangan memang iya, Mas. Tetapi sampai sejauh ini belum ada pengurangan naker Tripatra. Baik dari subkonnya maupun dari Tripatra langsung. Terkecuali, naker yang melakukan kesalahan kerja,” kata Solikin kepada suarabanyuurip.com, Jumat (9/5/2014).

Karyawan PT Swadaya Graha, Subkontraktor Tripatra itu menyatakan, tak mempersoalkan jika nanti dilakukan pengurangan naker. Karena hal itu sesuai dengan berkurangnya pekerjaan ada. Namun perusahaan juga mempertimbangkan secara matang sebelum melakukan pengurangan agar tidak menimbulkan permasalahan.

“Kalau yang dikerjakan sudah berkurang mau gimana lagi, dikurangipun juga tidak masalah. Tetapi harus naker dari luar dulu yang dikurangi. Sedangkan naker dari warga sekitar proyek jangan dulu,” saran pria yang bekerja sabagai tenaga mekanik tersebut.

Ditambahkan, warga sekitar proyek Banyuurip sudah banyak yang memiliki skill (keterampilan). Sehingga bisa dilibatkan untuk dipekerjaan  skill semisal sebagai tenga las, komando alat berat, mecanik  dan lain sebagainya.

“Warga luar yang kerja disini juga banyak, Mas. Jadi kalau mau mengurangi ya orang luar dulu. Lagi pula kalau pekerjaan yang bisa dikerjakan warga sini untuk apa diberikan orang luar. Jangankan yang skil, yang tenaga sipil saja tidak mau jika dikurangi, Mas,” imbuhnya.

“Mudah-mudahan tidak ada pengurangan untuk warga sekitar proyek Banyuurip. Karena, jika dikurangi pengangguran juga akan menumpuk lagi,” sambung Jamin warga Gayam lain yang juga naker proyek Banyuurip. (sam)

»Follow Suarabanyuurip.com di
» Google News SUARA BANYUURIP
» dan Saluran WhatsApp Channel SuaraBanyuurip.com


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *