SuaraBanyuurip.com – Totok Martono
Lamongan – Harga elpiji ukuran 3 kilogram di Lamongan, Jawa Timur terus merangkak naik dengan kenaikan antara Rp500 hingga Rp1.000 per tabung.
Sejak pemerintah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) beberapa waktu lalu, beban hidup masyarakat kecil semakin berat. Setelah harga berbagai barang kebutuhan naik, kini elpiji ukuran 3 kg juga ikut-ikutan merangkak naik.
Dibeberapa agen elpiji harga elpiji naik sekitar Rp500. Jika biasanya harga pertabung elpiji 3 kg Rp14.500 naik menjadi Rp15.000. Sedangkan di toko-toko pengecer, harga elpiji naik hingga Rp1.000 per tabung.
“Sejak tiga hari ini harga elpiji ukuran 3 kg naik Rp500, “ kata Muslimin penjual makanan dan minuman (mamin) di Desa Karangtinggil, Kecamatan Pucuk.
Hal yang sama diakui seorang ibu rumah tangga di Desa Menongo, Kecamatan Sukodadi, Satimah. Saat membeli elpiji ditoko harga elpiji naik Rp1.000.
“Harga elpiji ditoko-toko tidak sama mas. Ada yang Rp16.000 per tabung ada yang Rp17.000 per tabung. Yang jelas sejak tiga hari terakhir harganya naik Rp1.000, “ cetusnya.
Salah satu agen elpiji di Kecamatan Babat, Rifai, membenarkan jika harga elpiji dari agen naik Rp500. Kenaikan tersebut bukan karena pemerintah menaikkan harga elpiji seperti BBM lainnya namun lebih karena dampak kenaikan harga BBM sendiri.
“Dinaikannya harga elpiji untuk menutupi biaya pengiriman ke toko-toko atau pelanggan. Cara ini dilakukan akan kami tidak rugi karena kenaikan harga BBM,“ terang Rifa’i. (tok)