SuaraBanyuurip.com – Ririn Wedia
Bojonegoro – Sebanyak 17 guru Bahasa Inggris di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, mendapat pelatihan pengembangan kapasitas yang dipusatkan di Gedung Pusat Belajar Guru (PGB) Jalan Rajawali Bojonegoro selama dua yakni Jumát hingga Sabtu (27-28/3/2015). Kegiatan ini dilaksanakan Operator Migas Blok Cepu, ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) bekerjasama dengan Yayasan Mitra.
Field Public and Government Affair Manager EMCL, Rexy Mawardijaya, mengatakan, pada tahun 2015 ini Indonesia bersiap untuk berpartisipasi kerjasama ekonomi regional atau Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Hal ini termasuk di dalamnya membutuhkan peran para Guru Bahasa Inggris baik di Bojonegoro dan Tuban. Â
“Guru Bahasa Inggris perlu meningkatkan ketrampilan dan kapasitas mereka sebagai profesional demi kemjuan anak didik yang berkualitas,” ujarnya kepada suarabanyuurip.com.
Karena itu, lanjut Rexy, ExxonMobil Cepu Limited bekerjasama dengan Learning Partnership (LEAP / Yayasan Mitra Pembelajaran) Â perlu meningkatkan kemampuan Bahasa Inggris sebagai tindak lanjut dari program pelatihan yang telah dilaksanakan beberapa tahun yang lalu di Bojonegoro.
“Kami juga merencanakan untuk bekerjasama dengan MGMP untuk membantu mengembangkan keahlian mereka secara profesional terutama ketika dituntut menjadi guru di abad 21,” tandasnya.
Dia menyampaikan, tujuan program ini adalah untuk mengembangkan profesionalisme Guru Pengajar Mata Pelajaran Bahasa Inggris di Bojonegoro dan Tuban dan mengembangkan organisasi para guru yang menghasilkan pemimpin berkualitas di masa depan.
Sementara dalam melakukan program ini, pihaknya memiliki strategi identifikasi Kebutuhan komunikasi dengan organisasi guru, berkoordinasi dengan Pusat Belajar Guru untuk kemudian menjadi acuan kebutuhan para guru untuk meningkatkan kapabilitas mereka dalam mengajar Bahasa Inggris.
“Para guru secara aktif terlibat dalam pelatihan, lokakarya dan evaluasi bekerjasama dengan LEAP,” imbuhnya. Â
Rexy menyampaikan, program yang dilaksanakan EMCL ini sebagai bentuk dukungan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di wilayah operasinya, khususnya untuk peningkatan kapasitas guru Bahasa Inggris.
“Sehingga, bisa lebih efektif dan profesional untuk menghasilkan anak didik yang berkualitas,” tandasnya.(rien)