Jangan Benturkan Polisi dengan Penambang

SuaraBanyuurip.comRirin Wedia

Bojonegoro – Kepolisian Resort Bojonegoro, Jawa Timur, mengaku dilema untuk menindak tegas penambang liar yang dilakukan masyarakat baik di sumur minyak tua maupun penambang pasir mekanik di sepanjang daerah aliran Sungai Bengawan Solo di wilayahnya. Karorps baju coklat itu minta untuk tidak dibenturkan dengan masyarakat yang menjadi penambang liar.

“Kalau ada yang bilang penindakan adalah kewajiban kepolisian itu salah besar,” tegas Kapolres Bojonegoro, Hendri Fiuser kepada suarabanyuurip.com.

Dia mengatakan, melakukan penertiban pada kegiatan ilegal tanpa solusi akan menjadi boomerang bagi kepolisian. Karena tindakan itu justru akan menyulut kemarahan dan memunculkan konflik sosial. Karena penindakan tegas yang dilakukan akan menghilangkan mata pencaharian masyarakat yang sudah dilakukan bertahun-tahun.

“Ini urusan perut, tidak bisa seenaknya saja kita main tindak,” tandas Hendri.

Ia mengaku, telah menemui Bupati Bojonegoro, Suyoto untuk memberikan solusi terhadap permasalahan para penambang liar di Bojonegoro. Mereka harus ditampung dan dikoordinir supaya bisa mendapatkan pekerjaan lain tanpa terjadi keributan.

“Kita jangan dibenturkan sama warga,” ucapnya.

Hendri mengungkapkan, ada sekitar 6000 penambang sumur tua yang bekerja dengan investor luar secara ilegal. Begitu pula dengan jumlah penambang pasir mekanik yang jumlahnya tidak terhitung dari ujung timur sampai barat Bojonegoro.

“Memang kita punya rencana untuk melakukan penertiban sumur tua, tapi menunggu koordinasi lanjutan dengan pemkab,” pungkasnya.(rien)

»Follow Suarabanyuurip.com di
» Google News SUARA BANYUURIP
» dan Saluran WhatsApp Channel SuaraBanyuurip.com


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *