SuaraBanyuurip.com – Samian Sasongko
Bojonegoro –Â Kontraktor lokal sekitar ladang migas Banyuurip, Blok Cepu yang bersentra di wilayah Kecamatan Gayam, Kabupaten Bojonegoro, Jawa-Timur mengeluhkan tagihan yang diajukan kepada kontraktor pelaksana proyek Engineering Procurement and Construction (EPC)-5 Banyuurip, PT Hutama Karya – PT Rekayasa Industri (HK-Rekind). Terhitung sudah sekitar enam bulan tagihan yang dilayangkan belum kunjung cair.
Salah satunya adalah CV Putra Mojodelik yang berkantor di Desa Ngraho, Kecamatan Gayam, Bojonegoro yang mendapatkan pekerjaan dibidang jasa sewa alat, dan man power suply dengan kontrak sesuai kebutuhan di EPC-5 Banyuurip sejak bulan Desember 2014 hingga Mei 2015. Namun invoice yang diajukan selama bulan tersebut belum kunjung cair.
“Sudah enam bulan tagihan saya di PT Citra Inti Laras (CIL) subkon PT HK belum ke luar. Nilai uangnya kurang lebih Rp180.896.750, Mas,” kata Direktur CV Putra Mojodelik, Seno, kepada Suarabanyuurip.com, Senin (25/5/2015).
Dia jelaskan, berbagai upaya telah dilakukan dengan penagihan di PT CIL sebagai bentuk kerjasama dibidang jasa (Sewa Alat dan Man Power Supply). Namun, juga belum dicairkannya tagihan yang telah diajukan.
“Setiap saya tagih, katanya dananya belum cair saja dari PT HK. Tentu membuat perusahaan saya merasa dirugikan. Karena, harus menanggung pembayaran karyawan, sewa alat dan lain sebagainya,” jelasnya.
“Kalau caranya seperti ini subkon dan kontraktor pelaksana proyek EPC-5 sebagai salah satu biang kerok hancurnya kontraktor lokal,” tegasnya.
Terpisah, Â Humas PT HK, Tony, mengaku, tidak tahu menahu jika berkaitan dengan uang tagihan.
“Mas, masalah keuangan jangan tanya saya ya. Di kantor saja (dengan) Â orang keuangan,” ungkap Tony.
Sementara, Direktur PT CIL, Iwan, ketika dikonfirmasi prihal tagihan CV Putra Mojodelik yang belum cair tersebut hingga berita ini diturunkan belum memberikan jawaban. (sam)