SuaraBanyuurip.com -Â Ali Imron
Tuban – Warga Dusun Widengan, Kelurahan Gedongombo, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, mengeluhkan kualitas Beras Masyarakat Miskin (Raskin) dari Bulog setempat. Penyebabnya, beras bantuan dari pemerintah tersebut sebagian kondisinya sudah menjadi tepung, dan berkutu, Selasa, 17 Nopember 2015.
Warga Dusun Widengan, Pujiati (31), mengatakan, kualitas beras raskin yang diterimanya kurang bagus, karena sudah berkutu dan remuk.
“Sebagai rakyat kecil, saya tidak berani protes atau melayangkan pengaduan kepada Bulog, karena semua sudah ditangani oleh Pemerintah Desa (Pemdes), Mas,” ujarnya.
Pujiati, mengaku, beras raskin yang diterima tidak langsung dikonsumsi atau dimasak, karena harus dicampuri dulu beras hasil pembelian dari pasar. Selain itu, jika langsung dimasak nasinya tidak tahan lama, cepat basi dan berair. Warna berasnya juga kekuningan seakan sudah disimpan lama.
“Seharusnya meringankan beban masyarakat kecil, tapi justru menambah pengeluaran setiap harinya,” keluh Ibu dari dua anak ini.
“Setiap masak pagi, sore langsung basi nasinya. Jadi minimal setiap kali memasak membeli beras 10 ribu rupiah untuk campurannya, agar tidak mudah basi,” tambahnya.
Senada juga diungkapkan, Emi (43). Dia mengaku juga mendapatkan bantuan beras raskin serupa, yaitu dengan kondisi yang tidak layak konsumsi.
“Warga menerima beras Raskin setiap tiga bulan sekali dengan kondisi berkutu,” akunya.
Rata-rata setiap warga diwilayahnya mendapatkan beras tujuh kilogram per Kepala Keluarga (KK). Dengan memberikan uang retribusi sebesar 14 ribu rupiah sekali mengambil di Balai Desa.
Terpisah, Kepala Gudang Bulog Wire Tuban, Bejo, mengatakan, pihaknya belum mendapatkan laporan dari Pemdes setempat terkait keluhan warga penerima Raskin yang berkutu tersebut. Sebagai ganti rugi atas Raskin yang kualitasnya rendah, Bulog akan mengganti dengan beras dengan kualitas bagus.
“Secepatnya akan kami cek, dan jika ditemukan maka segera kami tarik dari peredaran di masyarakat,” tegas Bejo. (Ali)