SuaraBanyuurip.com – Ririn Wedia
Bojonegoro – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro memastikan tidak akan berhutang kepada Bank untuk menutupi gagal bayar akibat tidak tercapainya pendapatan dari Dana Bagi Hasil (DBH) Migas.
“Untung saja, ada Silpa tahun ini. Kalau tidak, kita pasti berhutang,” kata Bupati Bojonegoro, Suyoto kepada suarabanyuurip.com di rumah dinasnya, Rabu (6/1/2015).
Padahal tim anggaran Pemkab Bojonegoro sebelumnya telah mengestimasi, dari total belanja Rp3,2 triliun hampir dipastikan sebesar Rp146 miliar tidak tercapai. Namun dengan adanya sisa lebih penggunaan Anggaran (Silpa) tahun 2015 sebesar Rp290 miliar merupakan penyelamat. Sehingga dengan jumlah silpa sebesar itu dianggap wajar dan ideal untuk memulai tahun 2016.Â
“Sekarang ini dananya masih tersimpan di kas daerah. Jadi program pembangunan Bojonegoro bisa berjalan lebih awal,” tegas Kang Yoto, sapaan akrab Bupati Bojonegoro.
Sebelumnya, ada penerimaan tahun 2015 yang tidak terealisasi di antaranya DBH Migas sebesar Rp49,7 miliar, PSDH sebesar Rp642 juta, DBH PBB-P sebesar Rp55 miliar, DBH PPH 21 sebesar Rp7 miliar, DBH-CHT sebesar Rp9,6 miliar.(rien)