SuaraBanyuurip.com -Â Ali Imron
Tuban – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tuban, Jawa Timur, segera mengusulkan bantuan Sembilan Bahan Pokok (Sembako) bagi 1.412 Kepala Keluarga (KK) yang terdampak banjir. Bantuan sementara tersebut diharapkan mampu meringankan, kesulitan yang dihadapi oleh ribuan warga setempat.
“Sementara masih pendataan keseluruhan,” kata Kabid Kesiapsiagaan dan Logistik BPBD Tuban, Syaefudin, kepada Suarabanyuurip.com, ketika dihubungi melalui teleponnya, Selasa (09/02/2016).
Sampai saat ini jumlah KK yang terendam air terus bertambah. Penyebabnya meluapnya Bengawan Solo, serta anak sungai yang menghubungkan antar kecamatan. Selain itu meluapnya anak sungai Bengawan Solo mengakibatkan, beberapa tanggul semi permanen jebol.
“Salah satunya jebolnya Avour Jambon sepanjang 10 meter telah menggenangi 230 KK,” jelasnya.
Tanggul yang baru saja direlokasi awal tahun 2016 lalu, tidak mampu menampung luapan Sungai Jambon. Akibatnya 200 KK Desa Sumurgung, Kecamatan Tuban, dan 30 KK Desa Kapu, Kecamatan Merakurak, mengalami lumpuh karena beberapa akses jalan terputus.
Selain itu, Avour Suru juga jebol sepanjang 5 meter, mengakibatkan lima hektar area pertanian di Desa Pucangan, Kecamatan Palang, terancam puso.
“Ada kemungkinan meluas, apabila hujan turun kembali,” tambahnya.
Sedangkan Tuban bagian selatan, tepatnya di Kecamatan Parengan, sekira 150 KK terendam air. Naasnya tiga dusun terisolasi akibat putusnya akses penghubung antar desa. Tercatat, Dusun Pulo dan Juwet, di Desa Selobagus, serta Dusun Rembun, Desa Kumpulrejo, Parengan.
“Terpaksa kami ungsikan menggunakan perahu karet,” ungkapnya.
Pihaknya mencatat, sesuai laporan dari Muspika jumlah KK yang terendam banjir sampai sore ini meliputi, 28 KK di Kecamatan Rengel, 851 KK di Kecamatan Widang, dan 153 di Kecamatan Soko.
“Lainnya ada ratusan hektar sawah masih terendam air,” pungkasnya. (Aim)