SuaraBanyuurip.com -Â Ali Imron
Tuban – Pemerintah Desa (Pemdes) Rahayu, Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, mengakui jumlah dana Corporate Social Responsibility (CSR) dari operator Lapangan Mudi, Joint Operating Body Pertamina-Petrochina East Java (JOB P-PEJ) tahun ini lebih kecil atau menurun dari tahun 2015 lalu.
Tercatat, desa ring 1 proyek eksploitasi Sumur Mudi ini tahun lalu menerima CSR sebesar Rp 540 juta. Sedangkan di tahun 2016 hanya memperoleh dana Rp 421 juta lebih.
“Tahun ini CSR JOB P-PEJ lebih kecil,” kata Kepala Desa Rahayu, Sukisno, kepada Suarabanyuurip.com, ketika ditemui di kediamannya, Rabu (18/5/2016).
Soal penurunan jumlah CSR tersebut, pihaknya belum mengetahui secara detail. Hanya saja dalam pertemuan beberapa waktu lalu operator mengaku, penurunan CSR akibat harga minyak dunia yang menurun.
Selain itu, menjelang berakhirnya kontrak Blok Tuban tahun 2018 mendatang, cadangan minyak di beberapa sumur juga mulai menyurut.
“Cadangannya mulai menipis kata operator Lapangan Mudi,” imbuh Sukisno.
Dari jumlah CSR tersebut sesuai dengan rencana APBDes Rahayu, bakal dioptimalkan dalam bidang pendidikan, lingkungan, kesehatan, infrastruktur, dan pemberdayaan masyarakat. Ditanya berapa presentasenya, pihaknya enggan membeberkan data tersebut.
“Jelasnya untuk pendidikan tahun 2016 kita anggarkan Rp 30 juta, dan 80 persennya masih fokus pada pembangunan infrastruktur irigasi,” tambahnya.
Meskipun ada penurunan, pihaknya dapat memakluminya. Terpenting dana kompensasi untuk warga terdampak flare tidak terlambat.
Tercatat, warga Desa Rahayu setiap empat bulan sekali menerima kompensasi dari JOB P-P-PEJ. Besarannya kisaran Rp 300 ribu sampai Rp 500 ribu, karena menyesuaikan jarak ring pemungkiman warga dengan lokasi. Untuk yang dekat akan menerima kompensasi lebih banyak.
Selain itu, khusus Dusun Kayunan, Desa Rahayu, setiap jiwa juga menerima kompensasi Rp 50 ribu setiap 4 bulan sekali.
Sementara, sampai berita ini ditulis Suarabanyuurip.com, masih berusaha menghubungi Field Administration Superintendent JOB P-PEJ, Akbar Pradima. Pesan singkat yang dikirimkan sejak pukul 15:52 WIB, belum mendapat balasan. (Aim)