SuaraBanyuurip.com -Â Ririn Wedia
Bojonegoro – Pertamina EP Cepu (PEPC) mengaku, belum memastikan apakah Pertamina Gas (Pertagas) akan memanfaatkan gas dari Unitisasi Lapangan Gas Jambaran-Tiung Biru (J-TB) untuk jaringan gas (Jargas) di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.
“Belum tahu ya, apakah memang untuk jargas,” ujar Direktur Utama PEPC, Adriansyah, kepada Suarabanyuurip.com beberapa waktu lalu saat berkunjung di Bojonegoro.
Padahal, saat ini masyarakat Bojonegoro berharap pemerintah merealisasikan Jargas. Karena, selain dinilai ekonomis, penggunaan jargas aman daripada menggunakan tabung gas LPG.
“Tapi, memang rencananya ambil dari J-TB, karena gasnya kan milik Pertamina,” tambahnya.
Sementara itu, Bupati Bojonegoro, Suyoto, telah memerintahkan jajarannya untuk pro aktif terhadap rencana jargas ini oleh Pertagas. Yakni, dengan meningkatkan komunikasi baik kepada pelaksana maupun sosialisasi ke masyarakat.
“Jangan sampai, Bojonegoro yang memiliki sumber daya alamnya tapi rakyat tidak menikmati,” imbuhnya.
Sekadar diketahui, saat ini Pertagas tengah memasang pipa gas Gresik-Semarang (Gresem) dengan kapasitas gas sebesar 500 Million Standard Cubic Feet per Day (MMSCFD) atau Juta Standar Kaki Kubik per Hari. Proyek pipanisasi ini akan melewati empat Kabupaten/Kota di Jawa Tengah dan tiga Kabupaten di Jawa Timur.
Pipanisasi Gresem ini dimulai dari metering station Gresik Pertagas dan berakhir di Tambak Lorok. Pembangunan ruas pipa baru ini menelan biaya US$ 515,7 juta.
Selain itu, Pertagas telah mendapat alokasi gas excess dari Jawa Timur yang berasal dari Kangean dan Husky sebesar 30 MMSCFD ditahun 2016, dan pada 2019 Pertagas juga mendapat suplai gas Cepu Lapangan Tiung Biru dan Cendana sebesar 100 MMSCFD, dan potensi gas Cepu Lapangan Alas Tua sebesar 110 MMSCFD mulai tahun 2022. (Rien)