SuaraBanyuurip.com -Â Ahmad Sampurno
Blora -Â Pemerintah Desa (Pemdes) Gagakan, Kecamatan Sambong, Kabupaten Blora, Jawa Tengah mengklaim, jika operator Blok Cepu, ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) belum pernah mendatangi lokasi ditemukannya gas alam yang muncul dari sumur bor milik warga setempat. Namun demikian, pihaknya tidak tahu jika lokasi munculnya gas alam tersebut masuk dalam Wilayah Kerja Pertambangan (WKP) EMCL.
“Setahu saya belum ada dari pihak EMCL yang datang untuk melihat lokasi munculnya gas. Kalaupun ada biasanya melalui pihak desa,” kata Kepala Desa Gagakan, Mashadi, kepada Suarabanyuurip.com, Selasa (11/10/2016).
Mashadi, menambahkan, tidak mengetahui secara pasti apakah di lokasi munculnya gas alam tersebut masuk WKP EMCL atau tidak. “Saya tidak tahu masuk WKP EMCL atau tidaknya, Mas,†ucapnya.
Sebelumnya, juru bicara dan humjas EMCL, Rexy Mawardijaya, menyatakan EMCL telah menindaklanjuti laporan masyarakat Gagakan terkait temuan gas alam di halaman rumah salah satu warga tersebut.
“Kami sedang mengumpulkan informasi lebih jauh terkait dengan laporan dari masyarakat Desa Gagakan ,” katanya.
Sebagaimana diberitakan, warga Gagakan dihebohkan dengan kemunculan gas alam dari lubang sumur milik Rasmi (80). Gas itupun saat ini dimanfaatkan untuk kebutuhan memasak. Sebelumnya, Rasmi tidak menyangka jika sumur bor dengan kedalaman 16 meter tersebut mengeluarkan gas.
Dugaan dari Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Blora, gas tersebut merupakan rembesan dari lapangan Migas yang berada di Desa Giayanti, Kecamatan Sambong. Yang masuk dalam WKP Blok Cepu yang di operatori oleh EMCL. (Ams)