SuaraBanyuurip.com -Â Ali Imron
Tuban – Pemerintah Daerah (Pemda) Tuban, Jawa Timur mengaku, tambahan 2.000 ton pupuk dari pusat belum mengatasi semua kebutuhan petani setempat. Tambahan pupuk di musim tanam tahun ini bakal segera dipasok ke beberapa distributor resmi yang ditunjuk Pemda.
“Lumayan ada tambahan pupuk, sedikit banyak dapat mengurai problem kelangkaan yang dialami petani,” kata Wakil Bupati Tuban, Noor Nahar Hussein, kepada suarabanyuurip.com, Senin (19/12/2016).
Menurut Noor Nahar, kelangkaan pupuk yang terjadi di wilayahnya akibat tidak seimbangnya kuota dari pusat dengan kebutuhan petani. Kalkulasinya besaran kuota hanya mencukupi separuh kebutuhan daerah, sehingga kelangkaan pupuk di 20 kecamatan tidak dapat dihindari.
Tambahan 2.000 ton tersebut diakuinya, tidak mencakup semua jenis pupuk yang biasa digunakan petani. Untuk jenis pupuk apa saja yang tidak ditambah, pria kelahiran Kecamatan Rengel itu enggan menyebut datanya.
Terkait lemahnya pengawasan distribusi pupuk, dia mengaku sudah melakukan pengawasan secara maksimal. Selain itu, masih adanya indikasi penyelewengan pupuk oleh oknum harus diberantas secara menyeluruh.
“Selama pupuk masih dibutuhkan petani, potensi pasar gelap ini akan selalu ada,†jelasnya.
Semua stake holder harus bersinergi mengawasi pupuk, mulai petugas yang ditunjuk pemerintah, maupun masyarakat khususnya petani. Apabila ada pupuk yang dijual di atas Harga Eceran Tertingga (HET), laporkan ke Pemda maupun TNI/Polri.
Informasi sebelumnya, dua pekan lebih petani di 20 kecamatan mengeluhkan minimnya pasokan pupuk. Keluhan tersebut langsung ditindaklanjuti, Pemda, maupun Komisi B DPRD Tuban.
Minimnya pasokan pupuk juga diakui Kasi Meteorologi dan Perlindungan Konsumen Dinas Perekonomian dan Pariwisata (Disperpar) Tuban, Sunaryo. Dia merinci untuk pupuk jenis Urea saat ini tersisa 2.524 ton, atau 5,1 persen dari alokasinya 49.328 ton. Pupuk ZA terisa 1.127 ton atau 12,4 persen dari alokasi 9.105 ton.
Hal serupa juga terjadi pada pupuk jenis SP36 masih 212 ton, atau 1,8 persen dari alokasi 11.634 ton. Untuk pupuk Poska juga serupa masih 657 ton dari total 30.426 ton. Ditambah pupuk Petroganik tersisa 2.165 ton dari 19.311 ton. (Aim)