Pertamina Tak Campakkan Peladang Lahan Kilang

SuaraBanyuurip.com – Aly Imron

Tuban – Petani dari Desa Mentoso, Rasawan, Wadung, Remen, dan Desa Kaliuntu, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban penggarap lahan untuk proyek Kilang Tuban bakal menerima ganti untung dari PT Pertamina.

Bertahun-tahun di era sebelum tahun 1990 lahan miliknya telah dibebaskan pemerintah untuk proyek Wood Centre. Setelah sekian tahun tak digarap, lahan seluas 340 hektar tersebut digarap petani untuk ladang.

Terdata ada sekitar 1.300 petani penggarap lahan yang akan dipakai proyek Kilang Tuban. Mereka berasal dari lima desa yang bakal jadi sentra proyek kerjasama Pertamina dengan perusahaan minyak dan gas bumi (Migas) asal Rusia, Rosneft Oil Company.

“Meskipun lahan yang digarap petani milik pemerintah, kami tetap akan memberi taliasih yang menguntungkan petani,” kata Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia Pertamina, Rachmad Hardadi, saat acara sosialisasi dan konsultasi Amdal kepada publik di Tuban, Kamis (12/1/2017).

Taliasih tersebut dalam bentuk, ganti rugi tanaman dengan hitungan senilai dua kali hasil panen tanaman. Selain itu Pertamina juga memberikan tambahan sangu dengan hitungan satu kali panen, untuk persiapan alih profesi kepada petani.

“Kami kerja dengan hati nurani, semuanya untuk daulat energi,” kata Rachmad Hardadi.

Lebih dari itu, Pertamina juga menyiapkan program Corporate Social Responsibility (CSR) untuk petani penggarap. Program sosial kemasyarakatan ini, diberikan agar warga terdampak bisa lebih mandiri. Apalagi setelah ladang yang selama ini menjadi gantungan hidup, telah diambil pemerintah untuk kilang.

Terkait kebutuhan tenaga kerja dari desa terdampak operasi Kilang Tuban, Pertamina berkomitmen untuk memberi prioritas kepada warga terdekat. Mekanismenya bakal dikordinasikan dengan Pemkab Tuban.

Secara terpisah Sekretaris Kecamatan Jenu, Suwoto, menyatakan, warga desa terdekat proyek kilang sangat berharap  dengan keberadaan Kilang Tuban. Jajaran Pemerintah Desa (Pemdes) dari lima desa lokasi proyek kilang, selalu kordinasi dengan pihak Pemerintah Kecamatan Jenu.

“Kami telah memberi masukan, dan selalu akan mendampingi warga agar bisa terlibat dalam proyek tersebut,” kata Suwoto. (aim)

»Follow Suarabanyuurip.com di
» Google News SUARA BANYUURIP
» dan Saluran WhatsApp Channel SuaraBanyuurip.com


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *