Ansor Gayam Gelar Dialog Ekonomi Umat‬

Ansor Gayam

SuaraBanyuurip.com - ‪Edi Supraeko

Bojonegoro – Berjuang untuk membesarkan organisasi memang tidak semudah membalikan telapak tangan. Ada banyak hal yang harus dilakukan, salah satunya menata perekonomian untuk mewujudkan program yang direncanakan.‬

‪Hal itu terungkap dalam dialog yang dilaksanakan Pengurus Anak Cabang (PAC) Kecamatan Gayam, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. Dialog strategis yang menghadirkan Direktur BMT NU Ngasem, Wahyudi itu mengangkat tema “Membangun dan Mengembangkan Perekonomian Ansor Sebagai Embrio Kemandirian Umat”.‬

‪”Kami mengundang beliau untuk memberikan gambaran bagaimana menata dan mengelola perekonomian organisasi seperti halnya Ansor,” kata Ketua PAC GP Ansor Gayam, Imam Hambali di Mushola Ali Mukti Desa Brabowan, Jumat (3/2/2017) kemarin.

‪Saat ini Ansor Gayam sendiri memiliki aset pengelolaan lahan pertanian seluas satu hektar. Sehingga diperlukan pula rumusan untuk menciptakan sistem yang melahirkan manajemen yang baik.‬

‪”Selain lahan pertanian, kami juga memiliki Kelompok Serba Usaha yang bergerak di bidang wirausaha organisasi dan kegiatan ekonomi lainya,” paparnya.‬

‪Sementara itu, Narasumber Diskusi perekonomian, Wahyudi menyampaikan, jika menata perekonomian harus menjadi prioritas khususnya bagi MWC NU dan seluruh Banomnya. Sebab akan menjadi sesuatu yang berat apabila perjuangan di NU maupun Ansor tidak terlaksana hanya dikarenakan minimnya pendanaan.‬

‪”Kasihan banomnya juga jika harus meminta sumbangan dengan proposal setiap kali mengadakan kegiatan. Ini tidak boleh dibiarkan secara terus menerus,” jelasnya‬

‪Pria yang pernah menjadi dosen ini menawarkan konsep perekonomian agar program – program di NU dan banomnya berjalan maksimal. Salah satunya adalah dengan membuat lembaga perekonomian yang tidak bergantung pada struktural NU namun memberikan kontribusi secara optimal.‬

‪”Seperti BMT yang saya kelola ini pengurusnya harus fokus pada peningkatan perekonomian. Sehingga setiap akhir tahun hasil laba akan dialokasikan sesuai kesepakatan kepada MWC NU setempat,” tambahnya‬

‪Artinya harus dibedakan juga mana yang fokus pada program NU, fokus pengkaderan di level Badan Otonom dengan orang yang fokus diperekonomian.‬

‪”Sebab, dari pengamatan yang saya lakukan, inilah formula yang tepat, karena jika lembaga perekonomian terikat langsung dengan struktural maka akan rawan dengan dimasukinya kepentingan pribadi yang tak jarang justru menjadi penghambat lajunya lembaga perekonomian,” tegasnya.‬(edi)

»Follow Suarabanyuurip.com di
» Google News SUARA BANYUURIP
» dan Saluran WhatsApp Channel SuaraBanyuurip.com


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *