SuaraBanyuurip.com -Â
Bojonegoro – Pemerintah Indonesia berharap ExxonMobil mampu meningkatkan produksi minyak Lapangan Minyak Banyuurip, Blok Cepu, yang terletak di Desa Mojodelik, Kecamatan Gayam, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, dari semula 200 ribu barel per hari (BPH) menjadi 300 ribu bph.
Hal itu disampaikan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan kepada Senior Vice President (SVP) ExxonMobil Corporation, Mark W. Albers saat melakukan lawatan ke Amerika Serikat, Kamis (27/7). Â
Pertemuan dengan para petinggi Kontraktor Kontrak Kerja Sama (K3S) tersebut berlangsung di Exxon Mobil Campus and Technology Center, Texas. Kegiatan produksi di Lapangan Banyuurip dan Jambaran-Tiung Biru (J-TB), Blok Cepu serta Blok East Natuna menjadi pokok bahasan pertemuan tersebut.
“Dengan peningkatan produksi, saya harap mampu memberikan efek ganda bagi daerah sekitar melalui pengembangan perusahaan nasional dan lokal, membuka lapangan pekerjaan hingga pengembangan masyarakat,” harap Jonan dalam siaran persnya seperti dilansir dari situs resmi Kementerian ESDM.
Keinginan yang disampaikan Jonan mendapat respon positif dari pihak ExxonMobil. “Mereka segera melakukan kajian potensi pengembangan lapangan lebih lanjut,†ucapnya.
Selain itu, Jonan juga mengharapkan ExxonMobil bisa menjadikan sektor hilir sebagai lahan investasi baru di Indonesia, seperti membuka Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) atau pengembangan aromatik di Indonesia. Saat ini, PT ExxonMobil Lubricants Indonesia (PT ELMI) mewakili perusahaan ExxonMobil yang mengembangkan sektor hilir dan petrokimia.
Kabar terbaru, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) telah menyetujui revisi analisa mengenai dampak lingkungan (Amdal) peningkatan produksi Blok Cepu dari 185 ribu bph menjadi 220 bph.
Produksi tersebut dihasilkan dari 48 sumur yang terdiri dari 36 sumur produksi dan 12 sumur injeksi. Untuk mendukung peningkatkan produksi ini, ExxonMobil Cepu Limited (EMCL), anak perusahaan ExxonMobil tengah mengembangkan Lapangan Kedung Keris (KDK) di Desa Sukoharjo, Kecamatan Kalitidu, Bojonegoro.
Selain melakukan pertemuan dengan petinggi ExxonMobil, Jonan juga berdiskusi dengan Imran Kizilbash, SVP Schlumberger Venture Fund Schlumberger Limited membahas rencana investasi baru dalam pengembangan lapangan migas.
Dalam diskusi tersebut pihak Schlumberger menawarkan dua cara dalam meningkatkan kegiatan eksplorasi dan produksi migas di Indonesia, yaitu melalui multiclient survey di daerah yang disetujui oleh pemerintah khususnya di daerah timur offshore dan manajemen pengelolaan data hulu migas.
Di samping sebagai penyedia barang dan jasa di sektor migas, Schlumberger juga mempunyai program investasi dalam pengembangan lapangan migas seperti yang telah dilakukan di Amerika Latin sebesar USD 4,6 miliar.(red)