SuaraBanyuurip.com -Â Ali Imron
Tuban – Panitia Pengawas Pemilu Kabupaten (Paswaslukab) Tuban, Jawa Timur, dengan tegas menepis adanya isu titipan Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam) Pemilihan Gubernur (Pilgub) 2018 mendatang. Bagi 215 peserta tes tulis yang lolos enam besar, itu murni kerja kerasnya sendiri.
“Saya pastikan isu itu tidak benar,” ujar Ketua Paswaslukab Tuban, Masrukhin, kepada suarabanyuurip.com, di sela-sela tes tulis Paswascam di Gedung G Unirow Tuban, Jumat (6/10/2018).
Dia mengakui calon Paswascam, banyak yang memiliki background aktivis di berbagai organisasi. Keikutsertaan tersebut sah, karena tidak melanggar aturan, yang tidak boleh yang doble job menjadi pendamping desa, atau Pendamping Keluarga Harapan (PKH).
Pada waktu tes wawancara nantinya, calon Paswascam yang doble job akan diperjelas loyalitasnya. Memilih fokus di Paswascam, atau aktif menjadi pendamping.
Dalam Undang-undang (UU) Nomor 7 Pasal 117, ada klausul bekerja penuh waktu bagi Paswascam. Pengertiannya siapapun itu harus memilih salah satu aktivitas.
Soal dan jawaban tes tulis juga dipastikan aman, karena langsung dibawa Banwaslu Provinsi Jatim ke Tuban. Untuk pembukaan map soal disaksikan semua peserta, panitia, dan media.
“Jadi dipastikan terjaga kerahasiaannya,” imbuhnya.
Paswaslukab Tuban mengaku belum tahu apa saja bunyi soalnya. Dari 100 butir soal yang dikerjakan peserta, mayoritas menyinggung kepemiluan.
Tahapan berikutnya pengumuman peserta yang lolos tes, diambil enam besar setiap kecamatan. Apabila ada nilai ganda, maka akan diambil tujuh besar karena aturannya demikian.
Setelah itu baru dilakukan tahap wawancara. Diambil tiga besar yang nantinya menjadi komisioner Panwascam. Prakiraan tes wawancara dilakukan setelah tanggal 15 Oktober 2017. Dalam satu harinya ada 4-5 kecamatan yang ikut tes wawancara.
Data yang dihimpun dari Panwaslukab Tuban, jumlah pendaftar tes tulis 251 orang. Peserta yang lolos administrasi 246 orang, yang ikut tes tulis 215 orang. Setelah diberi toleransi waktu 15 menit ternyata tidak ada yang hadir, otomatis yang tidak hadir/absen dari tes tulis sebanyak 31 orang.
Salah seorang peserta asal Kelurahan Sukolilo, Kecamatan Tuban, Sutrisno Puji berharap lolos enam besar pada tes tulis kali ini. Sebagai pemuda yang pernah berkiprah di Persatuan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), dia optimis lolos Paswascam Pilgub tahun depan.
Sebagaimana diketahui, tiga komisioner Paswaslukab yang terpilih memiliki pengalaman banyak di organisasi kemahasiswaan. Salah satunya Muhammad Arifin pernah menjabat Ketua DPC Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Tuban periode 2012-2014. (Aim)