SuaraBanyuurip.com -Â Ali Imron
Tuban -Â Dibentukanya PT Pertamina Rosneft Pengolahan dan Petrokimia (PRPP), membuat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tuban, Jawa Tmur, gembira karena memudahkan komunikasi. Kedatangan tim patungan Pertamina-Rosneft di Bumi Wali (sebutan lain Tuban) sangat dinanti, untuk mempercepat pembangunan Kilang New Grass Root Refinery and Petrochemial (NGRR) di Kecamatan Jenu.
“Kita menunggu pertamina untuk komunikasi dengan direksi PRPP,†ujar Sekretaris Daerah (Sekda) Tuban, Budi Wiyana, ketika dikonfirmasi di Pendapa Krida Manunggal Tuban, Senin (4/12/2017).
Saat ini Kilang Tuban masih kewenangannya perusahaan plat merah, yang konsentrasi pada bisnis hulu dan hilir Migas. Terbentukanya perusahaan baru merupakan tahapan road map kilang.
Melalui perusahaan baru ini, misi Pertamina-Rosneft akan lebih mengerucut. Dimana dalam pembentukannya Pertamina diwakili anak perusahaannya PT Kilang Pertamina Internasional (KPI), dan perusahaan migas Rusia, Rosneft Oil Company melalui afiliasinya Petrol Complex PTE LTD.
“Skema bisnis keduanya akan lebih pihak untuk pengoperasian kilang,†imbuh pria yang sebelumnya sebagai Kepala Bappeda Tuban ini.
Budi berharap, adanya PRPP ini akan mempermudah komunikasi di tingkat daerah. Secara kewenangan akan fokus di Tuban, untuk mengurusi kilang berkapasitas 300 ribu Barel Per Hari (BPH).
Data dari Pertamina, susunan direksi pada PT. Pertamina Rosneft Pengolahan Petrokimia meliputi, Presiden Direktur, Amir H. Siagian, Direktur, Alexander Dmitriev, dan Direktur, Bambang Sembodo.
Adapun perkiraan produk BBM yang nanti akan dihasilkan NGRR Tuban adalah gasoline sebesar 80 ribu barel per hari, Solar 99 ribu barel per hari, dan Avtur 26 ribu barel per hari.
Untuk produk baru petrokimia adalah polipropilen 1,3 juta ton per tahun, polietilen 0,65 juta ton per tahun, stirena 0,5 juta ton per tahun dan paraksilen 1,3 juta ton per tahun.(Aim)