Getaran Alat Berat Pipa Gas Rusak Rumah Warga

Rumah warga Balun rerak

SuaraBanyuurip.com - Ahmad Sampurno

Blora – Pengerjaan proyek Pipanisasi Gas dari Gresik-Semarang (Gresem) oleh Pertamina Gas (Pertagas), membuat resah warga Kelurahan Balun, Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Sebab, getaran alat berat yang digunakan menghancurkan jalan beton untuk keperluan penanaman pipa, ditengarai membuat dinding rumah warga retak.

Aksi nekadpun sempat dilakukan oleh warga RT/RW 1/7 Balun Saudagaran, Kelurahan Balun, menghentikan alat berat yang sedang beroperasi. Aksi tersebut dilakukan Radinem seorang diri.

Janda berusia 59 tahun ini,  mengaku resah saat pemotongan jalan beton berlangsung. Rumahnya yang terletak dekat lokasi proyek belum genap setahun dibagun sebagian dindingnya retak akibat getaran yang ditimbulkan alat berat. 

“Getarannya seperti lindu (red-gempa bumi),” ujarya, kepada Suarabanyuurip.com, Sabtu (24/3/2018). 

Saat Janda yang tinggal bersama menantu dan cucunya ini sedang duduk di dalam rumah, tiba-tiba terdengar suara retakan dinding bagian atas.

“Kreetek, kreetek,” ujarnya menirukan suara retakan. 

Dengan segera dia keluar rumah, kemudian mendatangi tetangganya untuk menanyakan kondisi rumah apakah bernasib sama. Usai dari rumah tetangganya, tanpa ada komando ataupun menyuruh, dengan suara lantang meneriaki pekerja yang sedang mengoperasikan alat berat.

“Saya suruh berhenti, dan saya ajak melihat rumah saya,” terangnya, menceritakan peristiwa yang dialami pada Kamis (22/3/2018) lalu. 

Setelah itu, lanjut dia, pekerja dan alat beratnya bergeser pekerjaan lebih menjauhi rumah. Sesaat setelah kejadian, perwakilan mendatangi rumahnya dan berjanji akan melaporkan kapada penanggung jawab supaya mendatangi rumahnya.

“Tapi sampai Jumat kemarin tidak ada yang datang. Katanya ada tempat lain yang juga mengalami kerusakan lebih parah,” ungkapnya. 

Mbah Nem, sapaan akrabnya, berharap mendapat ganti atas kerugian yang dialaminya.

Kondisi itu juga diamini Agus warga setempat. Meski tidak begitu parah, namun getaran alat berat membuat retak tembok rumahnya.

“Ada rumah bagian atas yang mengalami keretakan. Kira-kira retak rambut,” terangnya. 

Sementara Ketua RT 1/7, Balun Saudagaran, Puryadi (44) menjelaskan, bahwa di lingkungannya terdapat 4 rumah warga yang terkena dampak getaran aktivitas alat berat.

“Karena getarannya cukup keras jadi membuat rumah warga yang dekat lokasi proyek rusak,” ujarnya.

Menurut pria berjenggot ini, keluhan warga itu bermula saat pelaksana proyek menggunakan alat berat memotong jalan beton milik PT Kereta API Indonesia (KAI) yang melintasi lingkungan setempat, Kamis kemarin (22/3).

“Karena kahawatir terjadi lebih parah, operasi alat berat itu sempat dihentikan oleh warga,” ungkapnya saat berbincang dengan wartawan.

Dengan adanya peristiwa itu, pihaknya menggelar rapat bersama warga dengan mendatangkan pelaksana kegiatan. Dari hasil pertemuan, pihak pelaksana berjanji bakal bertanggung jawab atas kerusakan yang ditimbulkan pekerjaan tersebut.

Namun, saat ditanya apakah ada bukti hitam diatas putih terkait kesanggupan pelaksana proyek, ketua RT mengaku tidak ada. 

“Ini yang kami khawatirkan, memang mereka janji. Tapi tidak ada bukti apapun yang bisa menjamin. Kami juga khawatir tiba-tiba proyek selesai mereka langsung pergi begitu saja,” terang pria bertopi putih ini.

Lebih lanjut dia menjelaskan, bukan hanya warga yang rumahnya retak saja mengalami kerugian. Dengan ditutupnya akses jalan, beberapa pedagang dilingkungan ini juga mengalani kerugian.

“Biasanya sering ada pembeli, sekarang jarang karena jalannya ditutup,” kata dia. 

Jika nanti pekerjaan penggalian dan penanaman pipa berlangsung, kata dia, maka warga akan lebih kesulitan lagi. Terlebih rumah mereka yang berada disisi proyek.

“Mereka akan kesulitan keluar masuk,” tandasnya.

Pihaknya berharap, warga yang terdampak segera mendapat perhatian dan mengganti kerugian dari berjalannya proyek. 

Sampai berita ini diturunkan, belum ada pihak pelaksana proyek yang bisa dimintai keterangan.(ams) 

»Follow Suarabanyuurip.com di
» Google News SUARA BANYUURIP
» dan Saluran WhatsApp Channel SuaraBanyuurip.com


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *