SuaraBanyuurip.com -Â Ahmad Sampurno
Blora – Sebagai bentuk dukungan percepatan operasi Bandara Ngloram di Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyerah terimakan Bandara Ngloram kepada Kementerian Perhubungan. Hal itu dilakukan supaya segera dilakukan pembangunan dan aktivasi.
Menurut Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Energi dan Sumber Daya Mineral (BPSDM ESDM), IGN Wiratmadja Puja, lapangan terbang (lapter) Ngloram yang awalnya berada di bawah Kementerian ESDM pada hari ini Jumat (13/4/2018) telah dilakukan penyerahan dokumen pendukung untuk mempercepat transfer asset dari Kementerian ESDM kepada Kementerian Perhubungan.
“Kita support terus, supaya Bandara Ngloram segera beroperasi,†ungkapnya sebelum dilakukannya serahterima dokumen dan penandatanganan berita acara serah terima dokumen, Jum’at (13/4/2018).
Terkait luasan lahan, Wiratmadja mengaku lupa, namun lapter tersebut bisa digunakan untuk beroperasi. “Yang jelas, bisa digunakan untuk pesawat ATR-72,†terangnya.
Untuk diketahui, serah terima dokumen diwakili oleh IGN Wiratmaja Puja dari Kementerian ESDM kepada Direktur Bandar Udara Kementerian Perhubungan, Bintang Hidayat. Dilakukan penandatanganan berita acara yang disaksikan oleh Bupati Blora, Djoko Nugroho serta pihak terkait lainnya di gedung Pusat Pengambangan Sumber Daya Manusia (PPSDM) Migas Cepu.
Kepala PPSDM Migas, Wakhid Hasyim, menambahkan, bahwa asset berupa Bandara Ngloram serta lahan sekitar asset tersebut memiliki luas 20 hektare (ha).
“Iya, penyerahan asset itu sebagai bentuk dukungan percepatan aktivasi Bandara Ngloram,†ujarnya pada suatu kesempatan.
Serah terima itu, menurut dia, kesempatan yang baik untuk mempercepat aktivasi Lapter Ngloram. Progam aktivasi dari Kementrian Perhubungan tersebut, kata Wachid Hasyim, banyak ditunggu masyarakat Cepu khususnya Blora dan sekitarnya. “Dengan serah terima ini, diharapkan bisa mempercepat pembangunan-pembangunan yang akan dilakukan oleh Perhubungan,†terangnya.
Terpisah, Direktur Bandar Udara Kementerian Perhubungan, Bintang Hidayat, menyatakan, pada tahun 2018 ini perlu dilakukan penetapan lapter tersebut sebagai bandara umum. Namun perlu adanya rekomendasi dari Bupati dan Gubernur. Setelah itu, dilakukan penetapan lokasi.
“Dan untuk dasar pembangunan perlu ada ketetapan dari menteri,†kata dia.
Sementara pada semester awal ini, pihaknya berencana melakukan pemagaran asset serta menyelesaikan master plan yang akan diselesaiakan tahun ini.
“Setelah ada master plan, baru kemudian tahu tahapan-tahapannya,†ujarnya.(ams)