Cara SPBU di Lamongan Siasati Pembelian BBM dengan Jerigen

SuaraBanyuurip.com - Totok Martono

Lamongan – Pasca adanya larang pembelian bahan bakar minyak (BBM) menggunakan jerigen, stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Lamongan, Jawa Timur, mensiasati dari mesin ke drum besi atau aluminum kemudian baru dipindah ke jirigen.

Cara ini dilakukan untuk menghindari konflik antara SPBU dengan petani. Sejak pelarangan diterapkan beberapa bulan lalu, membuat petani di Lamongan merasa paling dirugikan. 

Petani merasa keberatan jika harus membeli drum besi atau aluminium berkapasitas minimal 15 liter yang harganya di atas seratus ribu. Selama ini mereka rata-rata hanya membutuhkan lima liter untuk kebutuhan bahan bakar disel guna memompa air saat musim tanam kedua.

“Untuk menghindari konflik dengan petani dan memudahkan petani mendapatkan BBM bisa dilakukan dengan mengisi BBM dari mesin ke drum besi atau aluminum kemudian baru dipindah ke jirigen,” kata juru bicara Himpunan Wiraswasta Nasional Gas dan Minyak Bumi (Hiswana Migas) Lamongan, Abdul Haris Yahya.

Pihak SPBU harus menyediakan drum besi atau aluminum sendiri. Meski terkesan ribet, cara ini bisa menjadi solusi. Selain tidak melanggar larangan yang diberlakukan Pertamina juga memudahkan petani dalam mendapatkan BBM.

Menurut Yahya pelarangan penggunaan jirigen saat mengisi BBM di SPBU dikarenakan saat pengisian bisa menimbulkan percikan api karena plastik bisa mengantarkan listrik statis akibat daya dorong yang kuat dari nozzle (alat pengisi BBM) sedang drum dari besi dan aluminium cenderung aman karena tidak memiliki daya listrik statis.

Salah satu SPBU yang telah menggunakan cara tersbut adalah melayani pembelian petani SPBU Siman.

“Kami menyediakan drum sendiri untuk melayani petani membeli BBM, ” kata pengawas SPBU Siman, Faisol.(tok)

»Follow Suarabanyuurip.com di
» Saluran WhatsApp Channel SuaraBanyuurip.com


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *