Human Error Sebabkan Kebakaran di Tuban

Pransupriyadi BPBD Tuban

SuaraBanyuurip.com - Ina Maghfiroh

Tuban- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tuban, Jawa Timur, selalu proaktif dan memberikan sebuah desiminasi publikasi melalui media sosial maupun yang lain kepada masyarakat. Salah satu penyebab kebakaran pada musim kemarau di lahan adalah Human Error.

“Salah satu penyebabnya memang dari masyarakat sendiri, misalnya saja ketika membakar di lahan itu hanya sekedar membakar tidak ada pengawasan,” ujar Pusat Pengendalian Opersai Penanggulangan Bencana (PUSDALOPS-PB), Pransupriyadi, ketika ditemui di Kantor BPBD oleh suarabanyuurip.com, Kamis (08/11/2018).

Tercatat untuk kebakaran pemukiman di bulan Januari tanggal 9 sampai tanggal 23 Oktober 2018 kurang lebih ada 58 kejadian. Sedangkan kebakaran hutan sebanyak 34 kali.

Mengenai penempatan mobil pemadam, ada dua pos yakni di Kecamatan Jatirogo dan Rengel (masih dalam tahap proses). Kendati demikian, untuk saat ini memang pada sumber komunikasi ada di pusat. Meskipun di masing-masing pos sudah ada personel yang siap siaga.

Pada 28 September lalu juga telah diadakan sosialisasi mengenai penanggulangan bencana kebakaran hampir di 20 kecamatan dengan melibatkan beberapa desa, TNI dan Polri. Total ada 53 desa dan 11 kecamatan yang menerima sosialisasi.

Kecamatan tersebut meliputi Tuban, Semanding, Soko, Palang, Kenduruan dan Jatirogo, Merakurak, dan Widang. Adanya sosialisasi di berbagai desa dan kecamatan tentu masih adanya kendala bagi petugas pemadam kebakaran.

“Dikarenakan memang sejatinya sampai di lokasi kebakaran sekitar 15 menit ini membutuhkan bantuan dari pos terdekat,” jelasnya.

Kebakaran di setiap tahun sangat meningkat. Di tahun 2018 ini diperkirakan dimulai dari 61 tapi sekarang sudah meningkat sebanyak 95 kejadian. (update bulan November).

Saat di lapangan pastinya membutuhkan tranportasi yang memadai guna memadamkan kebakaran. BPBD sendiri memiliki tujuh kendaraan pemadam kebakaran, yang mana satu ada di Jatirogo dan Rengel.

Pran sapaan akrabnya menambahkan, kembali kepada diri sendiri masing-masing yang seharusnya sadar akan bencana kebakaran, jangan sampai mengulang kesalahan yang sama.

Jangan sampai lahannya pengen bersih langsung dibakar semua karena bisa berakibat fatal, jika tidak ada pengawasan sampai selesai.(Ina)

»Follow Suarabanyuurip.com di
» Google News SUARA BANYUURIP
» dan Saluran WhatsApp Channel SuaraBanyuurip.com


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *