SuaraBanyuurip.com – Ahmad Sampurno
Blora – Gas dari Lapangan Kemuning di Desa Nglobo, Kecamatan Jiken, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, yang dikelola Pertamina EP Alas Dara Kemuning (PEPC ADK), dikabarkan akan dibeli Pertamina Gas (Pertagas). Namun hingga kini belum ada kesepakatan harga.
Kepala Bagian Humas SKK Migas Jabanusa, Doni Ariyanto, menyampaikan, informasinya Pertagas menawar US$5,5/ Million British Thermal Unit (MMBTU). Akan tetapi harga tersebut dianggap masih kurang ekonomis.
“Masih dilakukan negosiasi, mintanya sih US$6 lebih sekian. Coba nanti kalau ada update infonya,” kata dia di sela-sela menghadiri Lokakarya Media Periode I 2019 bersama Kontraktor Kontrak Kerja Sama (K3S) wilayah Jabanusa di Surabaya, Senin (22/4/2019).
Rencana pengembangan (Plan of Developmen/PoD) Lapangan Migas Kemuning masih menggantung di Kementerian ESDM.
“Karena memang masih kurang ekonomiss,” ujarnya.
Ada kemungkinan harga gas PEPC ADK disamakan dengan PHE Randugunting yang sumurnya berada di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah.
Hanya saja, Doni mengaku mengaku belum mendapat informasi lebih lanjut. Gas Blok Randugunting dikabarkan juga dibeli oleh Pertagas.
“Nanti kami update lagi,” janjinya.
Gas dari Blok Alas Dara Kemuning akan dilakukan pipaninsasi oleh PEPC ADK. Operasi dilakukan sekitar delapan tahun.
“Nggak lama kok,” ucapnya.
Diharapkan masa operasi Blok Migas Alas Dara Kemuning bisa lebih panjang dan menemukan cadangan baru.
Untuk diketahui, PEPC ADK berencana melakukan pengembangan Gas Lapangan kemuning. Menurut rencana dari lembaran pengumuman ijin Lingkungan yang tandatangani Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Blora, Dewi Tedjowati, tertanggal 15 Februari 2019, gas Sumur Eksisting NGU-1X dioperasikan pada bulan Juli 2019 sampai 2025.
Pada tahun 2025, umpan dari NGU-2 dialirkan bersama umpan NGU-1X. Dengan Kapasitas gas total sebesar 3,5 MMSCFD. Laju umpan masing-masing sumur sebesar 1,75 MMSCFD. Sementara, produksi Liquid (Condensate dan Produced Water) maksimum sebesar 182 barel per hari. (ams)