SuaraBanyuurip.com -Â Ahmad Sampurno
Blora – Pengembangan Lapangan Migas Blok Trembul di Desa Karangtengah, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, belum jelas. Lapangan tersebut dikelola Kontrak Kerja Sama Operasi Pertamina EP (KSO PEP)- PT Giken Sarana Singapura (GSS) Trembul.
Humas PT Giken Sarana Singapura (GSS) Trembul, Guntur Prabowo Sekti saat dikonfirmasi suarabanyuurip.com, enggan menjelaskan progres Lapangan Migas Trembul.
“Nanti saja kalau udah mau dieksploitasi saya kasih press release,” ujarnya melalui pesan Whatsappnya belum lama ini.
Ia berjanji akan memberikan penjelasan usai lebaran setelah kegiatan berjalan kembali. Saat ini proses eksploitasi belum dimulai karena ada project lain.
“Perbaikan jembatan dulu,” ucapnya.Â
Sebagaimana diketahui, operasi lapangan Blok Trembul menjadi salah satu bagian dari upaya peningkatan Lifting Gas Nasional. Bersama lapangan lain di Asset 4, yakni lapangan North Kedungtuban, Tapen dan Suci.Â
Dari situs resmi https://www.spjt.co.id PT. Sarana Pembangunan Jawa Tengah (SPJT) telah ditetapkan oleh manajemen Pertamina sebagai Mitra Terpilih dalam Kerjasama Operasi (KSO) Produksi Area Operasi Trembul pada Wilayah Kerja PT. Pertamina EP pada bulan Februari tahun 2016.
Untuk mengusahakan KSO produksi area Trembul, PT. Sarana Pembangunan Jawa Tengah bersama dengan GSS Energy Ltd mendirikan PT. Sarana GSS Trembul (SGT) pada tanggal 28 September 2016. Selanjutnya, pada tanggal 2 November 2016, SGT menandatangani perjanjian KSO Area operasi Trembul bersama PT. Pertamina EP.Â
Perjanjian berlaku selama 15 tahun untuk area Trembul seluas kurang lebih 47.63 kilometer persegi. Kewajiban SGT dalam kurun waktu 3 tahun pertama yang disebut program Komitmen Pasti 3 tahun, SGT akan mengebor sebanyak 5 sumur migas dengan total nilai investasi selama Komitmen Pasti 3 tahun kurang lebih USD 7.858.000,. (ams)