SuaraBanyuurip.com -Â Ririn Wedia
Bojonegoro – Isu pencabutan subsidi LPG 3 Kg oleh pemerintah melalui Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) adalah hoaks alias kabar bohong.
Dinas Perdagangan Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, telah meluruskan kabar tersebut melalui semua agen LPG, Pangkalan, dan Penanggung Jawab Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE) untuk menghindari keresahan di masyarakat.
“Jadi, kami beberapa waktu lalu kami mengundang mereka dalam rangka pembinaan dan sosialisasi meluruskan kabar tersebut,” kata Plt Kepala Dinas Perdagangan, Sukaemi, Sabtu (29/2/2020).
Dijelaskan tidak ada pencabutan subsidi LPG 3 KG. Namun subsidi hanya akan diberikan kepada masyarakat yang berhak.
“Saat ini pemerintah masih melakukan kajian transformasi subsidi LPG tabung 3 Kg dari barang ke konsumen serta membenahi kekurangan.,” tegasnya.
Kekurangan yang dimaksud yakni penyaluran LPG 3 Kg selama ini tidak tepat sasaran, komoditas subsidi namun dijual bebas, belum ada pembatasan, pengawasan sulit dilakukan, dan volume meningkat setiap tahunnya.
“Kami terus melakukan pengawasan hingga ke masyarakat. Termasuk pengendalian harga di tingkat eceran,” tandasnya.
Sukaemi mengaku, jika Dinas Perdagangan tengah mewacanakan adanya kartu bagi masyarakat yang berhak mendapatkan LPG bersubsidi. Tujuannya agar pemanfaatan LPG 3 Kg tepat sasaran.
“Masih wacana, belum sampai tindak lanjut. Kami akan laporkan dulu ke Bupati Anna tentang ini,” pungkasnya.
Nur Rohman, penjual nasi pecel di perempatan Pasar Desa Ngumpakdalem, Kecamatan Dander, mendukung jika ada pemberian kartu untuk pembelian LPG 3 Kg.
“Jadi benar-benar bisa dinikmati masyarakat miskin dan pedagang kecil. Bukan orang-orang kaya,” ucapnya.(rien)
Â