SuaraBanyuurip.com – Samian Sasongko
Bojonegoro – Sebanyak 10 orang perwakilan dari Forum Komunikasi Masyarakat Banyuurip-Jambaran (Forkomas Ba-Ja) mendatangi lokasi proyek pengembangan Lapangan Gas Unitisasi Jambaran-Tiung Biru (JTB) yang bersentra di Desa Bandungrejo, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, Selasa (21/07/2020).
Kedatangan 10 orang tersebut melakukan aksi damai menyampaikan aspirasinya terkait virus Covid-19 yang mulai merambah di warga masyarakat desa sekitar proyek Gas JTB yang dikelola Pertamina EP Cepu (PEPC).
“Kami hanya menyampaikan aspirasi menuntut agar perusahaan di proyek gas JTB tanggungjawab untuk melakukan peningkatan rapid test, dan mengkarantina tenaga kerja luar daerah,” kata Edy Majnun, saat ditemui oleh tim comdev, TNI, dan Security di pintu masuk Gate-1 GPF JTB.
Aspirasi disampaikan agar tenaga kerja luar daerah benar benar sehat, dan tidak membawa penyakit Corona hingga menular kewarga desa sekitar.
“Jadi perusahaan harus bertanggungjawab atas wabah Corona dengan serius agar virus mematikan ini tidak menyebar luas ke warga sekitar operasi,” tegas Edy.
Menanggapi hal tersebut Site Manager RJJ, Zainal Arifin, menyampaikan, bahwa sudah melakukan rapid test secara masal terhadap semua tenaga kerjanya secara bertahap. Mulai 30 Juni sampai hari ini Selasa 21 Juli 2020, dari jumlah total 4.300 yang sudah dirapi test sebanyak 2.200 naker.
“Sisanya yang belum tetap dilakukan rapid test sampai selesai,” ujar Zainal.
Pria ramah ini, menghormati aspirasi yang disampaikan warga. Selain itu dalam menyampaikannya juga dengan santun dan rapi. Sehingga semua aktivitas proyek tetap berjalan lancar.
Pantauan di lapangan, aksi damai tersebut tidak berjalan lama. Setelah ditemui beberapa karyawan proyek dan usai memasang sepanduk disekitar pagar proyek yang salah satunya bertuliskan “Ibu Bupati JTB Harus Lock Down” membubarkan diri. Dan selamaa penyampaian aspirasi damai aktivitas proyek tetap berjalan lancar seperti biasanya.(sam)