SuaraBanyuurip.com – d suko nugroho
Bojonegoro – Sungai di sepanjang jalan nasional Bojonegoro – Nganjuk, tepatnya di Desa Ngumpakdalem, Kecamatan Dander, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, meluap, Minggu (27/12/2020). Padahal sungai tersebut baru saja dinormalisasi Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air (DPU SDA) pada pertengahan September 2020 lalu.
Meluapnya sungai ini dikerenakan badan sungai tidak mampu menampung air setelah hujan deras mengguyur wilayah tersebut selama sekitar 1,5 jam. Akibatnya, air meluber ke permukiman penduduk. Bahkan meluber kejalan raya dan merendam sejumlah fasilitas publik.
Sesuai data di RT010 RW03 Dusun Dalemkidul, Desa Ngumpakdalem, terdapat sekitar 20 rumah tergenang luapan air sungai. Dengan ketinggian rata-rata antara 30 centimeter (cm) sampai 40 cm.
“Yang parah rumah-rumah yang dekat bantaran sungai. Tinggi air selutut orang dewasa,” ujar Joni, Ketua RT010 dihubungi suarabanyuurip.com, Minggu malam.Â
Dia menuturkan, sejumlah ruas jalan nasional yang tergenang diantaranya depan tempat pemakaman umum (TPU), depan perumahan Griya Rajekwesi Indah.
“Banyak rumah-rumah di perumahan dan jalannya yang terendam air,” bebernya.Â
Purwanto, warga setempat mengaku, air mulai masuk ke rumahnya sekitar pukul 18.30 Wib. Air berasal dari luberan sungai di sebelah timur jalan dan persawahan.Â
“Tadi habis mahgrib airnya mulai datang. Tingginya selutut,” sambungnya.Â
Banjir akibat meluapnya sungai ini kerap terjadi ketika terjadi hujan lebat dalam waktu satu jam lebih. Kondisi ini diperparah dengan kiriman air dari wilayah hulu.
“Seharusnya dengan normalisasi kemarin sungai sudah tidak meluap lagi. Tapi kenyataannya ini masih banjir lagi,” tutur Sholikin.Â
Informasi yang diterima suarabanyuurip, ruas jalan nasional Bojonegoro-Nganjuk yang terendam air juga terjadi di perbatasan Desa Ngumpakdalem – Mojoranu. Titik juga menjadi langganan banjir, meskipun tiga bulan lalu baru normalisasi.(suko)Â Â